Layar46 Forums
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Latest topics
» BNI Ballers
ALL ABOUT MILITER...  EmptyWed Apr 08, 2015 11:34 pm by Admin

» Kisah2 Cinlok dan Debit Intern
ALL ABOUT MILITER...  EmptyFri Aug 22, 2014 10:28 am by sampahkuw

» Fantasy Premier League BNI
ALL ABOUT MILITER...  EmptyFri Aug 22, 2014 10:23 am by sampahkuw

» BNI Hadirkan 4 Kampong BNI Baru
ALL ABOUT MILITER...  EmptyMon Jul 21, 2014 10:57 am by Admin

» Lomba Menulis Cerpen
ALL ABOUT MILITER...  EmptyWed Mar 19, 2014 10:35 am by Admin

» Lomba Menulis Cerpen
ALL ABOUT MILITER...  EmptyMon Mar 17, 2014 10:52 pm by Admin

» Twit Kisah Kunjungan Pemimpin HNS By Titi Mutiara @titimutiara
ALL ABOUT MILITER...  EmptyMon Mar 03, 2014 10:31 am by Admin

» Hasil Liga Futsal DIV INTERNASIONAL Match 3
ALL ABOUT MILITER...  EmptyTue Jun 18, 2013 11:24 am by iank

» Liga Futsal Div Internasional
ALL ABOUT MILITER...  EmptyThu Jun 13, 2013 10:07 am by iank

May 2024
MonTueWedThuFriSatSun
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Calendar Calendar

Top posting users this week
No user

Space Iklan
Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of Layar46 Forums on your social bookmarking website


ALL ABOUT MILITER...

3 posters

Halaman 1 dari 2 1, 2  Next

Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty ALL ABOUT MILITER...

Post  attar Thu Feb 23, 2012 1:03 pm

Militer adalah angkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan angkatan bersenjata.

Padanan kata lainnya adalah tentara atau angkatan bersenjata. Militer biasanya terdiri atas para prajurit atau serdadu.

Kata lain yang sangat erat dengan militer adalah militerisme, yang artinya kurang lebih perilaku tegas, kaku, agresif dan otoriter "seperti militer". Padahal pelakunya bisa saja seorang pemimpin sipil.

Karena lingkungan tugasnya terutama di medan perang, militer memang dilatih dan dituntut untuk bersikap tegas dan disiplin. Dalam kehidupan militer memang dituntut adanya hirarki yang jelas dan para atasan harus mampu bertindak tegas dan berani karena yang dipimpin adalah pasukan bersenjata.

Buat temen2 yang punya hobi tentang apapun yg berbau militer..silahken ngumpul disini...
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Satuan Tugas Rajawali Kompi Pemburu [Kopassus]

Post  attar Thu Feb 23, 2012 1:08 pm


Tentang kompi pemburu Rajawali yang bertugas di Timor-Timur (Timor Leste Sekarang) sekedar mengenang perjuangan prajurit-prajurit yang bertempur untuk negara tanpa pernah bertanya untuk apa mereka berjuang..

Pembentukan Brevet Pemburu

Pasukan rajawali dibentuk tahun 1995 bertugas terakhir tahun 1998 setelah itu dibubarkan karena katanya terlalu hunter killer, fretilin tidak mau kontak dengan pasukan ini karena dijamin pasti rugi dan pasukan ini bersifat mobile jadi tidak pernah mau bawa tawanan.

Pasukan Rajawali terdiri dari 10 kompi pemburu ( 2 kompi Parako Kopassus, 3 Kompi Marinir TNI AL dan 5 Kompi Yonif TNI AD) ditambah staf untuk Denpur Mobile dan Staf Koops.

Pendidikan (Pratugas) dilaksanakan di Pusdik Passus selama 3 bulan dengan materi utama mengesan jejak, patroli jarak jauh, pertempuran hutan gunung, pertempuran jarak dekat, bunuh senyap, penyergapan/penghadangan, serangan bivak, serangan mobile udara (air assault) dll. Selama latihan di Pusdik Passus tidak mengenal peluru hampa, semua latihan dilakukan dengan amunisi tajam (live ammunition).Latihan dilaksanakan dengan keras (tentara Inggris yang pernah ikutan latihan langsung menyerah).

Perlengkapan :

Senjata :
Pistol Pindad P1
Pstol Sig Sauer P226
Pistol Mitraliur HK MP5SD

M249 buatan belgia
Senapan Serbu SS1
Senapan Serbu M16A1 dengan Pelontar Granat M203
Senapan Serbu AK 47
Minimi M249 Mk1
M60 GPMG
Styer SSG 69 Sniper rifle
Granat GT5 PE
Granat K75
Flash bang
Magasen 8 buah (peluru cadangan 440 butir sekali bawa) per orang
Tabung Pelontar / Granat senapan 2 buah per orang
peluru GLM40mm 6 butir per pucuk untuk grenadier

Alat optik :
Kompas
Teropong 7x50
Teropong 6x30
NVG (Night Vision Google)
GPS Maggelans

Perlengkapan perorangan: 30 items

Perlengkapan tambahan :
Penjernih air portabel
Hammock
Sleeping Bag
Matras
Tali carmantel 20m + eight decender, carabiner, holster
Rompi anti peluru
Helm Kevlar
Pisau survival Aviator
Kantong mayat
Alat pertolongan pertama perorangan

Penugasan :
Pasukan Rajawali dibagi dalam 3 detasemen tempur, masing-masing detasemen dibagi dalam 3 kompi pemburu (tiap kompi 125 orang anak muda),pasukan bergerak dalam team yang terdiri dari 1 perwira dengan 24 orang anggota. Team biasanya dipecah lagi menjadi 4 unit kecil yang bergerak dengan tehnik jaring laba-laba, musuh yang masuk dijamin pasti matek ona (mampus dlm bahasa tetun). Unit bergerak dalam 4 poros saling melindungi, tiap poros ada satu grendier sebagai senjata penghancur. Pasukan Rajawali tidak pernah membawa minimi karena terlalu berat untuk dibawa berlari memburu para OPM

..dari berbagai sumber... Cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Kopassus vs SAS-Inggris, SAS Inggris pernah dipecundangi RPKAD (Kopassus)

Post  attar Thu Feb 23, 2012 1:12 pm

Ini cerita tentang the first British SAS soldiers killed by a South East Asian soldier (yg tentu saja diwakili oleh prajurit dari RPKAD/Kopassus )

Setting ceritanya adalah bulan April tahun 1965, ketika Indonesia sedang berkonfrontasi dengan Malingsial. Lokasi pertempuran di desa Mapu, Long Bawan, perbatasan Kalimantan Barat dan Sabah.

Saat itu batalion 2 RPKAD (sekarang Grup 2 Kopassus) baru saja terbentuk. batalion baru ini segera dikirim untuk misi khusus ke kalimantan barat. Mereka mendarat di Pontianak bulan Februari 1965, dan segera setelah itu mereka berjalan kaki menuju posnya di Balai Karangan yang jaraknya puluhan kilometer dari lapangan terbang.

Pos Balai Karangan merupakan pos terdepan TNI yang sebelum kedatangan RPKAD dijaga oleh infanteri dari batalion asal Jatim. Sekitar 1 km di depan pos Balai Karangan adalah pos terdepan tentara Inggris di desa Mapu yang dijaga oleh satu kompi British paratrooper dan beberapa orang SAS. Menyerang pos inilah yang menjadi misi khusus batalion RPKAD. Pos Mapu tersebut sering digunakan sebagai transit bagi personel SAS yang akan menyusup ke wilayah Indonesia. TNI ingin hal ini dihentikan dengan langsung melenyapkan pos tersebut.

Pos Inggris di Mapu tersebut terletak di puncak sebuah bukit kecil yang dikelilingi lembah, sehingga pos ini sangat mudah diamati dari jarak jauh. Selain itu, pos tersebut juga cukup jauh dari pasukan induknya yang kira-kira terpisah sejauh 32 km.

Pasukan RPKAD yang baru datang segera mempersiapkan setiap detail untuk melakukan penyerangan. Prajurit RPKAD yang terpilih kemudian ditugaskan untuk melakukan misi reconnaisance untuk memastikan kondisi medan secara lebih jelas. Mereka juga memetakan pos tersebut dengan detail sehingga bisa menjadi panduan bagi penyusunan strategi penyerangan, termasuk detail jalur keluar masuknya.

Tugas recon ini sangat berbahaya, mengingat SAS juga secara rutin melakukan pengamatan ke posisi-posisi TNI. Jika kedua recon tersebut berpapasan tanpa sengaja, bisa jadi akan terjadi kotak tembak yang akan membuyarkan rencana penyerangan. Oleh karena itu, recon RPKAD sangat berhati-hati dalam menjalankan misinya. Bahkan mereka menggunakan seragam milik prajurit zeni TNI AD untuk mengelabui musuh apabila terjadi kemungkinan mereka tertangkap atau tertembak dalam misi recon tersebut.


Setelah sebulan mempersiapkan penyerangan, pada 25 April 1965 gladi bersih dilakukan. Dari tiga kompi RPKAD yang ada di pos Balai Karangan. Komandan batalion, Mayor Sri Tamigen, akhirnya memutuskan hanya kompi B (Ben Hur) yang akan melakukan penyerangan. Sementara 2 kompi lainnya tetap berada di wilayah Indonesia untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu.

Dalam penyerangan ini, kompi B diharuskan membawa persenjataan lengkap. Mulai dari senapan serbu AK-47, senapan mesin Bren, peluncur roket buatan Yugoslavia, dan Bangalore torpedoes, mainan terbaru RPKAD waktu itu, yang biasanya digunakan untuk menyingkirkan kawat berduri atau ranjau.

Selesai mengatur perbekalan, Ben Hur mulai bergerak melintasi perbatasan selepas Maghrib. Karena sangat berhati-hati, mereka baru sampai di desa Mapu pada pukul 0200 dini hari. Setelah itu mereka segera mengatur posisi seperti strategi yang telah disusun dan dilatih sebelumnya.

Pos Mapu berbentuk lingkaran yang dibagi ke dalam empat bagian yang masing-masing terdapat sarang senapan mesin. Perimeter luar dilindungi oleh kawat berduri, punji, dan ranjau claymore. Satu-satunya cara untuk merebut pos ini adalah dengan merangsek masuk kedalam perimeter tersebut dan bertarung jarak dekat. Menghujani pos ini dengan peluru dari luar perimeter tidak akan menghasilkan apa-apa karena didalam pos tersedia lubang-ubang perlindungan yang sangat kuat.

Beruntung, malam itu hujan turun dengan deras seolah alam merestui penyerangan tersebut, karena bunyi hujan menyamarkan langkah kaki dan gerakan puluhan prajurit komando RPKAD yang mengatur posisi di sekitar pos tersebut.

Setelah dibagi ke dalam tiga kelompok, prajurit komando RPKAD berpencar ke tiga arah yang telah ditetapkan. Peleton pertama akan menjadi pembuka serangan sekaligus penarik perhatian. Kedua peleton lainnya akan bergerak dari samping/rusuk dan akan menjebol perimeter dengan bagalore torpedoes agar para prajurit RPKAD bisa masuk ke dalam dan melakukan close combat.

Pada jam 0430 saat yang dinanti-nanti tiba, peleton tengah membuka serangan dengan menembakkan senapan mesin Bren ke posisi pertahanan musuh. Segera setelah itu, dua peleton lainnya meledakkan bangalore torpedoes mereka dan terbukalah perimeter di kedua rusuk pertahanan pos tersebut. Puluhan prajurit RPKAD dengan gagah berani masuk menerjang ke dalam pos untuk mencari musuh.


Prajurit Inggris berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena tidak siap dan sangat terkejut karena mereka tidak menduga akan diserang pada jarak dekat. Apalagi saat itu sebagian rekan mereka sedang keluar dari pos untuk berpatroli. Yang tersisa adalah 34 prajurit Inggris. Hal ini memang telah dipelajari recon RPKAD, bahwa ada hari-hari tertentu dimana 2/3 kekuatan di pos tersebut keluar untuk melakukan patroli atau misi lainnya. Dan hari itulah yang dipilih untuk hari penyerangan.

Dengan susah payah, akhirnya ke-34 orang tersebut berhasil menyusun pertahanan. Beberapa prajurit RPKAD yang sudah masuk ke pos harus melakukan pertempuran jarak dekat yang menegangkan. Dua prajurit RPKAD terkena tembakan dan gugur. Namun rekan mereka terus merangsek masuk dan berhasil menewaskan beberapa tentara Inggris dan melukai sebagian besar lainnya. Tentara Inggris yang tersisa hanya bisa bertahan sampai peluru terakhir mereka habis karena mereka telah terkepung.

Diantara yang terbunuh dalam pertempuran jarak dekat yang brutal tersebut adalah seorang anggota SAS. Ini adalah korban SAS pertama yang tewas ditangan tentara dari ASEAN. Namun sayangnya Inggris membantah hal ini. Bahkan dalam buku karangan Peter Harclerode berjudul "Para! Fifty Years of the Parachute Regiment halaman 261 pemerintah Inggris malah mengklaim mereka berhasil menewaskan 300 prajurit RPKAD dalam pertempuran brutal tersebut. Lucunya klaim pemerintah Inggris ini kemudian dibantah sendiri oleh penulis buku tersebut di halaman 265, ia menyebutkan bahwa casualties RPKAD hanya 2 orang. Secara logis memang angka 300 tidak mungkin karena pasukan yang menyerang hanya satu kompi. Pemerintah Inggris melakukan hal tersebut untuk menutupi rasa malu mereka karena dipecundangi tentara dari dunia ketiga, bahkan salah satu prajurit dari kesatuan terbaik mereka ikut terbunuh dalam pertempuran tersebut.

Pertempuran itu sendiri berakhir saat matahari mulai meninggi. Prajurit RPKAD yang sudah menguasai sepenuhnya pos Mapu segera menyingkir karena mereka mengetahui pasukan Inggris yang berpatroli sudah kembali beserta bala bantuan Inggris yang diturunkan dari helikopter. Mereka tidak sempat mengambil tawanan karena dikhawatirkan akan menghambat gerak laju mereka.


Sekembali di pos Balai Karangan, kompi Ben Hur disambut dengan suka cita oleh rekan-rekannya. Para prajurit yang terlibat dalam pertempuran mendapatkan promosi kenaikan pangkat luar biasa. Mereka juga diberi hadiah pemotongan masa tugas dan diberi kehormatan berbaris di depan Presiden Soekarno pada upacara peringatan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1965.

Itulah cerita heroik batalion 2 RPKAD, cikal bakal Grup 2 Kopassus.
Cool Cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Re: ALL ABOUT MILITER...

Post  YAKUSA Thu Feb 23, 2012 9:45 pm

Wuiiih.. aseli keren ... bahas Person juga donk, seperti Jendral Sintong, dan perselisihannya dengan Jendral Prabowo Subianto, Jendral Beny Murdani dan Intelejen.. eh

Naaah Bahas Intelejen donk Seru deh Kayaknya!!!
YAKUSA
YAKUSA
Assisten Manager
Assisten Manager

Jumlah posting : 75
Join date : 01.10.11

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty [b]Yang terlupakan di baret merah [/b]

Post  attar Mon Feb 27, 2012 2:40 pm


Orang hanya mengenal Prabowo Subianto atau Benny Murdani sebagai tokoh penting dalam sejarah pasukan komando Indonesia. Ternyata ada banyak orang yang membangun korps yang ditakuti dan disegani ini. Beberapa dari tokoh dalam sejarah pasukan komando Indonesia, memang nyaris terlupakan.

Apapun yang terjadi, serta siapapun yang berkuasa, nama mereka harus masuk dalam sejarah militer Indonesia. Walau mereka pernah bersebrangan dengan pemerintah. Ataupun mereka bukan berdarah Indonesia. Orang asing yang berjasa pada militer Indonesia diantaranya adalah Hunzhohl di Marinir (KKO) atau Rokus Bernadus Visser.


Dia memang bukan anggota Kopassus. Namun pengalamannya sebagai orang Indonesia yang pernah dilatih sebagai pasukan khusus oleh tentara Inggris cukup menarik. Andi Azis sendiri hanya sebentar di TNI sebelum berontak. Jika masih berdinas di TNI dia tentu akan ditempatkan di pasukan khusus karena pengalamannya bertempur ala komando di Eropa.

Andi Abdul Azis asli Bugis putra orang Bugis. Andi Azis lahir tanggal 19 September 1924, di Simpangbinangal, kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Andi Azis memulai pendidikan dasarnya di Europe Leger School namun tidak sampai tamat. Europe Leger School adalah sekolah dasar kolonial yang memiliki gengsi paling tinggi dibanding Holandsche Inlandsch School. Sekolah ini diprioritaskan untuk anak-anak Belanda atau Eropa. Walau begitu banyak juga anak-anak pribumi terpandang yang belajar disekolah ini. Andi Azis tidak lulus sekolah ini bukan karena dia tidak mampu secara akadenis maupun finansial, melainkan karena dibawa ke Negari Belanda sebelum lulus—ketika dibawa ke Negeri Belanda usianya sekitar 11 tahun.

Andi Azis lalu diangkat sebagai anak dibawa seorang pensiunan Asisten Residen bangsa Belanda ke negeri Belanda. Di Negeri Belanda tahun 1935 ia memasuki Leger School dan tamat tahun 1938, selanjutnya meneruskan ke Lyceum sampai tahun 1944.[2] Sebenarnya Andi Azis sangat berhasrat untuk memasuki sekolah militer di negeri Belanda untuk menjadi seorang prajurit Belanda pada masa damai. Tetapi niat itu tidak terlaksana dengan baik karena pecah Perang Dunia II. Namun Andi Azis jadi anggota militer juga. Andi Azis memasuki Koninklijk Leger (KL), Tentara Kerajaan Belanda di Negeri Belanda.

Di KL, Andi Azis bertugas sebagai tim pertempuran bawah tanah melawan Tentara Pendudukan Jerman (NAZI). Dari pasukan bawah tanah kemudian Andi Azis dipindahkan kebelakang garis pertahanan Jerman, untuk melumpuhkan pertahanan Jerman dari dalam. Karena di Eropa kedudukan sekutu semakin terjepit, maka secara diam-diam Andi Azis dengan kelompoknya menyeberang ke Inggris, daerah paling aman dari Jerman—walaupun sebelum 1944 sering mendapat kiriman bom Jerman dari udara.

Di Inggris kemudian Andi Azis mengikuti latihan pasukan komando di sebuah Kamp sekitar 70 kilometer di luar London. Andi Azis lulus dengan pujian sebagai prajurit komando. Selanjutnya mengikuti pendidikan Sekolah calon Bintara di Inggris dan menjadi sersan kadet (1945).[4] Di bulan Agustus 1945 karena SEAC dalam usaha mengalahkan Jepang di front timur memerlukan anggota tentara yang dapat berbahasa Indonesia, maka Andi Abdul Azis kemudian ditempatkan ke komando Perang Sekutu di India, berpindah-pindah ke Colombo dan akhirnya ke Calcutta dengan pangkat Sersan.

Andi Azis mungkin satu-satunya orang Indonesia yang mendapat latihan pasukan komando di Inggris. Andi Azis juga orang Indonesia yang ikut menjadi bagian, walau tidak secara langsung, dari kelahiran pasukan-pasukan komando dunia seperti SAS milik Inggris dan KST Belanda. Andi Azis, seperti halnya Westerling, merupakan orang-orang yang luar di negeri Belanda yang ikut membebaskan Belanda dari pendudukan Jerman. Seperti Halim Perdana Kusuma, Andi Azis juga orang Indonesia yang ikut serta dalam perang Dunia II di front Barat Eropa.

Setelah Jepang menyerah tidak syarat pada sekutu, Andi Azis diperbolehkan memilih tugas apakah yang akan diikutinya, apakah ikut satuan-satuan sekutu yang akan bertugas di Jepang atau yang akan bertugas di gugus selatan (Indonesia). Dengan pertimbangan bahwa telah 11 tahun tidak bertemu orang tuanya di Sulawesi Selatan, akhirnya ia memilih bertugas ke Indonesia, dengan harapan dapat kembali dengan orang tuanya di Makassar.

Pada tanggal 19 Januari 1946 satuannya mendarat di Jawa (Jakarta), waktu itu ia menjabat komandan regu, kemudian bertugas di Cilinding. Dalam tahun 1947 mendapat kesempatan cuti panjang ke Makassar dan mengakhiri dinas militer. Tetapi di Makassar Andi Azis merasa bosan. Ditinggalkannya Makassar untuk kembali lagi ke Jakarta dan mengikuti pendidikan kepolisian di Menteng Pulo, pertengahan 1947 ia dipanggil lagi masuk KNIL dan diberi pangkat Letnan Dua. Selanjutnya menjadi Ajudan Senior Sukowati (Presiden NIT), karena Sukowati berhasrat memiliki Ajudan bangsa Indonesia asal Sulawesi (Makasar), sedang ajudan seniornya selama ini adalah Kapten Belanda totok. Jabatan ini dijalaninya hampir satu setengah tahun, kemudian ia ditugaskan sebagai salah seorang instruktur di Bandung-Cimahi pada pasukan SSOP—sekolah pasukan payung milik KNIL bernama School tot Opleiding voor Parachusten—(Baret Merah KNIL) dalam tahun 1948.

Pada tahun 1948 Andi Azis dikirim lagi ke Makasar dan diangkat sebagai Komandan kompi dengan pangkat Letnan Satu dengan 125 orang anak buahnya (KNIL) yang berpengalaman dan kemudian masuk TNI. Dalam susunan TNI (APRIS) kemudian Ia dinaikan pangkatnya menjadi kapten dan tetap memegang kompinya tanpa banyak mengalami perubahan anggotanya.[6]

Tentu saja pasukan dari kompi yang dipimpinnya itu bukan pasukan sembarangan. Kemampuan tempur pasukan itu diatas standar pasukan reguler Belanda—juga TNI. Daerah Cimahi, adalah daerah dimana banyak prajurit Belanda dilatih untuk persiapan agresi militer Belanda II. Ditempat ini setidaknya ada dua macam pasukan khusus Belanda dilatih: pasukan Komando (baret hijau); pasukan penerjun (baret merah). Andi Azis kemungkinan melatih pasukan komando—sesuai pengalamannnya di front Eropa.

Pasukan Andi Azis ini menjadi salah satu punggung pasukan pemberontak selama bulan April sampai Agustus di Makassar—disamping pasukan Belanda lain yang desersi dan tidak terkendali. Apa yang terjadi dalam pemberontakan APRA Westerling yang terlalu mengandalkan pasukan khusus Belanda Regiment Speciale Troepen—yang pernah dilatih Westerling—maka dalam pemberontakan Andi Azis hampir semua unsur pasukan Belanda terlibat terutama KNIL non pasukan komando. Westerling kurang didukung oleh pasukan KNIL—Westerling lebih menaruh harapan pada RST yang desersi. Pasukan lain non RST hanya pasukan pendukung semata. Pemberontakan Andi Azis, tulang punggung pemberontakan adalah semua pasukan tanpa melihat kualifikasi pasukan.

..dari berbagai sumber.. Cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Alex Kawilarang: Pendiri Kopassus

Post  attar Mon Feb 27, 2012 2:42 pm


A.E. Kawilarang mengikuti jejak sang ayah, menjadi perwira KNIL. Jalur yang ditempuh Alex berbeda dengan yang ditempuh sang ayah. Sang ayah masuk KNIL ketika masa damai lewat Inlandsche Officieren School, sedang Alex menjalani sesuatu yang baru di Hindia Belanda, Akademi Militer. Saat itu Belanda terjepit oleh ancaman Jepang.

Beberapa pemuda Indonesia di beri kesempatan belajar di KMA untuk dijadikan perwira KNIL. Pemuda-pemuda itu tentu bukan pemuda sembarangan. Mereka setidaknya harus lulusan sekolah menengah. Seperti diakui Alex Kawilarang, “kedudukan orang tua memungkinkan saya masuk HBS-V Bandung.” Ayahnya adalah pensiunan Mayor KNIL. Setamat HBS 5 tahun itu di Bandung itu, Alex memilih masuk CORO sebelum akhirnya masuk KMA Bandung.

Mengikuti jejak sang ayah adalah hal biasa bagi seorang anak. Hal yang lumrah jika kemudian Alex Kawilarang masuk KNIL sebagai perwira. Tahun 1940 Alex masuk CORO dan sembilan bulan lamanya saya dilatih dan belajar disitu. Waktu itu pemerintah Belanda mempercepat mengisi kebutuhan akan perwira-perwira. Pada tingkat pertama semua menjadi milisi biasa. Pada tingkat kedua diadakan seleksi. Yang terpilih jadi bintara-bintara militer. Setelah itu mereka diseleksi lagi dan yang terpilih lagi menjadi taruna-taruan (kadet) dan langsung duduk ditingkat kedua KMA. Selebihnya menjadi vaandrig (pembantu letnan calon perwira) milisi. Beberapa ratus pemuda Belanda dan beberapa belas pemuda Indonesia diterima menjadi siswa milisi CORO di Bandung. Kebutuhan perwira juga prajurit membuat petinggi militer di Hindia Belanda berpikir cepat untuk mengisi tenaga pertahanan.

Tahun 1941 Alex diterima masuk di KMA. Diantara kami ada tujuh orang Indonesia disiapkan menjadi Infanteri, yaitu A.H. Nasution, Aminin, Rachmat Kartakusuma, Mantiri (yang bersama ayah Alex Kawilarang A.H.H Kawilarang pada tanggal 18 September 1944 tenggelam din Laut Hindia dekat Muko-muko, perbatasan Bengkulu-Sumatra Barat, sebagai tawanan Jepang) Liem King Ien, Lim Kay Hoen dan saya. Satu orang di Arteleri, Askari. Dan dua orang untuk administrasi, yakni Samsudarso dan Tan. Waktu latihan kami sangat berat, sehingga terbatas sekali waktu untuk rekreasi. Ada dua ratus siswa KMA dalam dua tahun pendidikan yang dibagi dalam enam seksi itu. Alex termasuk diantara yang seratus orang yang duduk dikelas tertinggi.”

Masuk CORO tidaklah mudah, seleksi diadakan ketat sekali. Menurut T.B Simatupang, seleksi masuk KMA. Ada beberapa tahapan bagi calon kadet yang akan belajar di KMA dengan masuk CORO terlebih dahulu. Pertama, orang-orang pribumi yang mendaftar menjadi sukarelawan akan dites selama dua sampai tiga bulan, jika lulus mendapat pangkat brigadir. Dengan pangkat Brigadir mereka akan menjalani masa uji coba lagi pada tahap dua. Jika lulus dalam tahap dua mereka akan menyandang pangkat sersan. Para sersan ini dimasukan ke CORO di Bandung. Pendidikan CORO berlangsung selama sembilan bulan. Setelah itu akan ada seleksi tahap tiga untuk para sersan CORO itu. Jika lulus, mereka akan dimasukan ke KMA dengan pangkat sersan-kadet.[9]

Pendidikan di KMA bagi kadet yang pernah dilatih di CORO dimulai dengan kurikulum tahun kedua. Begitu juga bagi yang telah menjalani wajib militer atau Dienstplicht. Mantan kadet pelatihan CORO atau wajib militer yang telah menjalani pendidikan dan pelatihan militer di KMA Bandung selama dua tahun diluluskan dengan pangkat vaandrig (calon perwira atau pembantu Letnan).[10]

Alex Evert Kawilarang (lahir di Jakarta 22 Februari 1920). Semasa kemerdekaan Alex Kawiralang bergabung dengan kesatuan Siliwangi. Ketika pertama kali bergabung dalam TKR, karenan pernah menjadi kadet KMA Bandung, dia memperoleh pangkat Mayor. Awal 1946, sebagai komandan Brigade II dengan wilayah operasi Cianjur, Bogor dan Sukabumi, dengan pangkat Letnan Kolonel. Tahun 1948 Alex dikirim ke Sumatra untuk menjadi komandan Sub Teritorial VII/Tapanuli/Sumatra Timur dan Selatan.

Setelah pengakuan kedaulatan, Alex diangkat sebagai Panglima Tentara & Teritorial Sumatra Utara, tanah dimana Ayahnya dulu bertugas sebagai komandan kompi KNIL. Ketika Peristiwa Andi Azis meletus, Alex ditunjuk sebagai komandan operasi-nya dengan ikut menggunakan pasukan Letnan Kolonel Soeharto. Andi Azis, selesai Alex dikirim lagi ke Maluku, untuk menghantam RMS. Setelah tugasnya di Indonesia Timur selesai, pada November 1951, Alex diangkat sebagai Panglima Tentara & Teritorial/III Jawa Barat.

Selama di Jawa barat ini, Alex ikut memimpin penumpasan DI/TII Jawa Barat yang dipimpin langsung oleh Kartosuwiryo. Dari pasukan Siliwangi ini, Alex ikut memprakarsai pendirian KKAD—yang lalu bermetamorfosa menjadi RPKAD, Kopasanda, Kopassus. Semasa rezim Soekarno berkuasa, Alex Kawilarang bersebrangan dengan pemerointah pusat-nya Soekarano, sehingga dia ikut terlibat dalam PRRi/Permesta, saat itu Kawilarqang sedang menjadi atase militer RI di Washington. Tahun 1959, Kawilarang dicantumkan sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Permesta. Dua tahun kemudian, setelah posisi Permesta terjepit, Kawilarang menyerah.

Alex Kawilarang nyaris hilang namanya karena dia terlibat Permesta. Ada rumor menyebutkan bahwa ketika menjadi atasan Suharto, dia pernah menampar Suharto di Makassar. Dan ini mungkin alasan yang membuatnya hilang dari sejarah baret merah Indonesia. Padahal dia yang berjasa dalam pendirian korps ini.
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Mochammad Idjon Djanbi: Komandan Pertama Kopassus

Post  attar Mon Feb 27, 2012 2:44 pm


Terlahir di Kanada sekitar tahun 1915, dengan nama Rokus Bernardus Visser. Dia putra seorang petani Tulip yang sukses. Selepas menyelesaikan kuliahnya, Visser muda membantu ayahnya berjualan bola lampu di London. Ketika itu perang dunia kedua dimulai dan karena tidak bisa pulang ke Belanda yang dikuasai oleh Jerman, Visser mendaftarkan pada dinas Ketentaraan Belanda yang mengungsi ke Britania dan membentuk kekuatan baru disana. Setelah itu dia ditugaskan menjadi sopir Ratu Belanda

Setelah setahun di post tersebut dia mengundurkan diri dan mendaftarkan diri di sebagai operator radio (Radioman) di Pasukan Belanda Ke-2 (2nd Dutch Troop). Bersama dengan pasukan sekutu, Visser merasakan operasi tempurnya yang pertama, yaitu Operasi Market Garden pada September 1944, saat itu pasukan Belanda ke 2 bagian dimana Visser berada, dimasukan dalam Divisi Lintas Udara 82 Amerika Serikat. Diterjunkan melalui sebuah pesawat layang Visser dan teman-teman Amerikanya mendarat di bagian dengan konsentrasi pasukan Jerman tinggi. Dua bulan kemudian saat dikumpulkan kembali, Visser digabungkan dengan pasukan Sekutu yang lain dan melakukan operasi pendaratan amphibi di Walcheren, sebuah kawasan pantai di Belanda bagian selatan.

Karena dianggap berprestasi maka dia disekolahkan di Sekolah Perwira sebelum di kirim ke Asia. Selanjutnya Viser dikirmkan ke Sekolah Pasukan Para di India dan dimaksudkan bergabung dengan pasukan untuk memukul kekuatan Jepang di Indonesia. Kekalahan pasukan Jepang pada 1945 mengakhiri perang dunia ke 2 dan Jepang mundur dari Indonesia sebelum pasukan Visser sempat dikirimkan ke Indonesia. Mundurnya Jepang dari Indonesia membuka peluang kepada Belanda untuk kembali menguasai Indonesia. Karena keadaan di Belanda sedang kacau dan mereka tidak mampu mengirimkan pasukan dari Eropa ke Indonesia, maka mereka berusaha membentuk kesatuan unit khusus di India dengan mendirikan School voor Opleiding van Parachutisten (sekolah pasukan terjun payung) dan pasukan ini dikirim ke Jakarta pada 1946. dibawah pimpinan Letnan Visser, sekolah ini kemudian di pindah ke Jayapura (Hollandia) di Papua yang waktu itu dinamakan Dutch West Guinea oleh Belanda , menempati sebuah bangunan rumah sakit Amerika yang telah ditinggalkan oleh pasukan Jenderal Douglas McArthur.

Dengan segala kondisi yang ada Visser ternyata menyukai hidup di Asia,sehingga dia meminta istrinya (wanita Inggris yang dinikahinya semasa perang dunia 2) dan keempat anaknya untuk ikut dengannya ke Indonesia. Ketika istrinya menolak, Visser memilih untuk bercerai. Saat kembali ke Indonesia pada 1947, Sekolah pimpinannya sudah dipindah ke Cimahi, Bandung dan Viser dipromosikan naik pangkat menjadi Kapten. Selama tahun 1947 sampai akhir 1949 , Sekolah pimpinan Kapten Visser terus melahirkan tentara terjun payung sampai saat dimana Belanda harus menyerahkan kekuasaaanya kepada Republik Indonesia. Karena sudah merasa nyaman dengan gaya hidup Asia, maka Kapten Visser memutuskan untuk tinggal di Indonesia sebagai warga sipil. Keputusan ini sangat berisiko, karena walaupun dia bukan termasuk pasukan baret hijau belanda yang dikenal sangat kejam (Visser sendiri berbaret merah), tapi tidak ada yang bisa meramalkan bagaimana keamanan seorang mantan perwira penjajah di negara jajahanya yang baru saja merdeka.

Akhirnya dia menetapkan keputusannya untuk tinggal di Indonesia, pindah ke Bandung, bertani bunga di Pacet, lembang dan memeluk agama islam, menikahi kekasihnya yang orang Sunda dan mengubah namanya menjadi Mochammad Idjon djanbi. Dalam hidupnya, Visser hanya mengenal dua macam pekerjaan, sebagai petani maupun sebagai prajurit. Selama tidak menjadi tentara dia bertani
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Cerita Menarik Dibalik Pertempuran Heroik 10 Nopember 1945

Post  attar Mon Feb 27, 2012 3:05 pm

Sweet Revenge untuk Kempetai....

Bagi arek-arek Suroboyo, markas kempetai adalah simbol praktek jahiliah Jepang terhadap rakyat Indonesia. Di markas itulah segala bentuk kekejaman Kempetai Jepang terhadap rakyat Indonesia berlangsung. Tak terhitung banyaknya arek-arek Surabaya yang tewas karena penyiksaan oleh anggota Kempetai.

Rasa permusuhan arek-arek Suroboyo makin menjadi-jadi karena anggota Kempetai tidak segera menyadari perubahan politik yang terjadi disekitarnya. Mereka secara eksplisit tidak mengakui kenyataan bahwa sebuah negara berdaulat telah lahir. Dengan dalih tunduk pada ketentuan dalam perjanjian kapitulasi tanpa syarat Jepang terhadap Sekutu, anggota kempetai tidak mau mengakui lambang-lambang kedaulatan Indonesia. Selain itu, kehadiran anggota Kempetai yang masih bersenjata lengkap, dapat menjadi ”petasan dalam saku celana” yang sewaktu-waktu bisa meledak dan menimbulkan luka bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Sikap Kempetai ini bermuara pada satu hal bagi para pemimpin arek-arek Suroboyo: cukuplah bagi Kempetai. Maka diputuskanlah untuk menyerang dan menghancurkan markas Kempetai. Agar serangan lebih memiliki daya rusak lebih hebat, ada pasukan yang membawa bom yang biasa dijatuhkan dari pesawat seberat sekitar dua ratus lima puluh kilogram. Bom itu secara perlahan digeser mendekati ke arah markas Kempetai. Namun tidak mudah untuk mendekati markas Kempetai dan kemudian meledakkan bom itu.

Pasukan Kempetai yang memang terkenal personel pilihan, tidak gampang menyerah begitu saja meski markasnya telah dikepung arek-arek Suroboyo. Mereka pun berusaha keras untuk mempertahankan markas mereka. Mengetahui bahwa ada bom dengan potensi daya ledak yang hebat sedang dibawa ke markas mereka, anggota Kempetai matian-matian menghambat pergerakan bom itu dengan menembaki para pembawa bom. Kempetai nampaknya tidak berani menembaki bom yang dibawa oleh para pejuang, mungkin takut dengan efek ledakannya.

Satu demi satu pejuang yang bertugas membawa bom gugur atau terluka oleh tembakan anggota Kempetai. Namun, begitu ada yang gugur atau terluka, dengan segera akan selalu ada seseorang yang bergegas mengambil alih membawa bom. Begitu seterusnya korban terus berguguran, tapi pembawa bom silih berganti muncul. Arek-arek Suroboyo benar-benar bertarung seperti banteng ketaton (banteng terluka). Tak jarang pejuang berikutnya yang mengambil alih membawa bom merangkak di atas tumpukan jenasah rekan-rekan seperjuangannya yang sebelumnya membawa bom. Banjir darah segar para syuhada bangsa deras mengalir menggenangi jalan. Tapi arek-arek Suroboyo pantang surut, terus maju mendekati markas Kempetai.

Hingga akhirnya....Bom itu pun berhasil mencapai tempat yang diinginkan. Selanjutnya...jedhueerrr....! Markas Kempetai, lambang kekejian paripurna pasukan Jepang, berhasil dijebol. Terbang pula semangat pasukan Kempetai. Gema takbir bergema dimana-mana diselingi teriakan-teriakan ” Maatekk ! Koen...C*k...!” (Mampuslah ! Kau...). Pasukan Kempetai yang dimasa lalu terdengar namanya saja disebut membuat bergidik banyak orang, akhirnya harus mengakui ketangguhan bertempur arek-arek Suroboyo.

Untuk mengenang peristiwa yang sangat heroik dan berdarah itu, pemerintah mendirikan Tugu Pahlawan tepat di lokasi bekas markas Kempetai. Jika melintas atau mengunjungi Tugu Pahlawan, ingatlah selalu pengorbanan besar para syuhada yang gugur saat menyerang markas Kempetai.


Bonek yang Sesungguhnya...

Supporter remaja Persebaya yang terkenal dengan sebutan bonek (bondo nekad = modal nekad), kehadirannya lebih sering bikin rusuh dan resah banyak orang. Oleh karena itu, kehadiran mereka seringkali menimbulkan antipati dari pelbagai pihak. Namun tidak demikian halnya dengan para bonek saat menjelang pertempuran 10 Nopember 1945. Kehadiran mereka justru memberikan andil bagi perjuangan menjaga kemerdekaan.

Saat itu diminggu terakhir Oktober, untuk meredakan pertikaian yang kian panas antara arek-arek Suroboyo dan pasukan Mallaby, diadakanlah pertemuan antara pimpinan militer Inggris di Surabaya dengan pimpinan arek-arek Suroboyo yang dengan itikad baik bersedia untuk berunding dengan pihak Inggris.

Namun bagi arek-arek Suroboyo, ada sedikit kekhawatiran. Tempat perundingan berada di daerah basis pertahanan Inggris. Bagaimana seandainya ada tentara Inggris yang menembak pimpinan arek-arek Suroboyo yang akan jadi juru runding? Sementara sudah disepakati juru runding Indonesia tidak boleh dikawal oleh pasukan bersenjata saat ke lokasi perundingan. Jika hal ini dibiarkan, para juru runding itu benar-benar akan menjadi lame duck, yang dengan mudah akan dihabisi jika ada diantara pasukan Inggris yang tidak disiplin.

Maka dicarinya akal. Ketemu cara yang unik, cerdik dan nekad betul. Segera disebar pemberitahuan untuk mencari ABG-ABG atau remaja yang bersedia menjadi sukarelawan untuk mengawal para juru runding, dari dan ke lokasi perundingan. Mereka akan menjadi semacam perisai hidup bagi para juru runding. Perhitungan arek-arek Suroboyo, tentara Inggris masa iya sih akan menembak remaja-remaja tidak bersenjata? Mereka pasti takut kalau diperkarakan sebagai penjahat perang.

Dalam suasana yang sangat panas antara pasukan Mallaby dan pejuang, resiko menjadi perisai hidup sangat besar. Namun ternyata tidak sulit untuk mendapatkannya belasan ABG untuk menjadi perisai hidup. Mereka semua dengan antusias bersedia menjadi perisai hidup bagi para pemimpinnya. Bagi mereka, keselamatan para pemimpin adalah lebih penting.

Maka ketika saatnya tiba, beberapa juru runding arek-arek Suroboyo menuju ke tempat perundingan dengan dikelilingi secara rapat oleh belasan ABG Surabaya. Jadilah delegasi tim perunding seperti rombongan aneh, yang mirip arak-arakan temu penganten. Entahlah, bagaimana perasaan pasukan Inggris melihat barisan ajaib itu.

Usai perundingan, rombongan remaja bondo nekad itu kembali mengiringi dan mengelilili dengan rapat tim perunding Indonesia. Saat kembali ke posisi arek-arek Suroboyo, para remaja belasan tahun itu dengan penuh semangat menyanyikan beberapa lagu perjuangan agar makin meriah.

Untung saja saat itu belum ada Undang-undang Perlindungan Anak, bisa-bisa yang punya ide mempergunakan perisai hidup bakal dituntut oleh Kak Seto ! Suspect


Mempermainkan Pesawat Tempur Sekutu..

Memasuki minggu ke-4 pertempuran Surabaya, arek-arek Suroboyo terpaksa terus bergeser keluar kota Surabaya, termasuk ke arah Selatan (Sidoarjo) karena terdesak oleh pasukan Sekutu. Maklumlah, senjata yang dipergunakan Sekutu sama sekali tidak seimbang.

Salah satu alutsista yang nyaris tidak bisa dilawan sama sekali adalah pesawat tempur. Tanpa meriam penangkis serangan udara yang memadai, garis pertahanan arek-arek Suroboyo dengan mudah dihajar. Terutama jika posisi pertahanan arek-arek Suroboyo berada di tempat terbuka seperti saat arek-arek Suroboyo mundur ke arah Sidoarjo.

Namun arek-arek Suroboyo tidak kurang akal saat mendapat serangan tembakan senapan mesin pesawat tempur sekutu. Ada cara sederhana. Saat itu disepanjang jalan menuju Sidoarjo dan Porong, banyak pohon asam jawa di kanan kiri jalan. Umumnya pohon asam itu sudah tua dengan batang yang cukup besar. Nah pohon asam inilah yang dijadikan tempat berlindung saat pesawat tempur datang menyerang. Para pejuang TRIP tahu bahwa sudut tembakan tidaklah tegak lurus, sehingga mereka dapat mempergunakan batang asam yang diameternya lebih semeter untuk berlindung.

Jika pesawat tempur musuh datang dari arah Barat, maka para pejuang berlindung disisi timur batang pohon asam. Sebaliknya jika pesawat musuh datang dari arah Barat, maka arek-arek Suroboyo berlindung disisi sebelah Timur batang asam. Cara ini cukup manjur mengurangi korban.

Dasar anak-anak muda, bukannya takut mendapat serangan udara semacam ini, malah mereka senang karena bisa mempermainkan pesawat temput Sekutu. Meski tidak bisa balas menembak pesawat musuh, paling tidak bisa sedikit mempermainkan pilot musuh… Cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty KKO dalam Operasi Seroja

Post  attar Mon Feb 27, 2012 3:18 pm

timor portugis (timor-timur) sudah diincar jakarta dari tahun 1963. Bung karno saat itu tidak suka dengan masih adanya kolonialisme di wilayah yang dekat dengan indonesia. Soebandrio saat itu memerintahkan BPI (badan Pusat Intelijen) untuk merancang operasi intelijen di timor portugis. Kopaska dipilih karena sebagai ajang uji coba karena baru dibentuk tahun 1962 dan baru sekali mengalami operasi waktu trikora.

Pada tahun 1964, Mabes AL mengirim satu tim Kopaska dipimpin seorang serda untuk melaksanakan operasi Klandestein di Timor-timur.Tugas mereka mengumpulkan data intelijen dan menggalang penduduk setempat untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial Portugis. selama lima bulan, Kopaska mendapat perintah untuk menyusup ke daerah Timor Timur, melalui Atambua. Tugas utamanya, menggalang penduduk setempat,untuk melakukan pemberontakan melawan Portugis.

Kopaska yang dikirim ke timor itu menyamar sebagai pedagang kuda dan bertugas menggalang perlawanan penduduk terhadap kolonial portugis.
bahkan 40 orang timor yang melakukan perlawanan berkunjung ke jakarta untuk mendapatkan pelatihan.

Tapi karena situasi politik yang panas di indonesia menjelang G30S/PKI maka operasi tersebut dihentikan. Dan pemerintahan orde baru tidak tertarik dengan timor portugis. Jakarta tertarik kembali setelah di portugal terjadi kudeta dan situasi politik yang panas di daerah2 koloni portugal yang dipandang bisa mengancam kestabilan wilayah Indonesia.

7 Desember 1975 jam 05.00 WITA, gugus tempur laut TNI Angkatan Laut terlihat diperairan lepas pantai kota Dili, Timor Timur (East Timor). Gugus tempur laut ini dinamakan Gugus Tugas Ampibi Operasi Seroja yang terdiri atas KRI Martadinata(342) yang bertugas sebagai pemberi bantuan tembakan pada operasi pendaratan Batalion Tim Pendarat (BTP 5)/Infanteri Marinir, KRI Ratulangi (400) sebagai kapal komando, KRI Barakuda (817), sebagai kapal buru kapal selam, KRI Teluk Bone (511) sebagai kapal pengangkut BTP5/Infanteri Marinir dan tank ampibi (PT76 & BTR-50) yang akan didaratkan, KRI Jayawijaya (921) sebagai kapal bengkel yang berfungsi sebagai kapal pendukung, dan terkahir KRI Sorong (911) sebagai kapal tanker. Gugus tempur ini dan juga Gugus Rajawali Flight ( terdiri dari 9 pesawat Herculus TNI AU) adalah ujung tombak Operasi Seroja yang dilakukan lewat penyerbuan pantai dan operasi lintas udara.

KRI Martadinata(342) yang bertugas sebagai pemberi bantuan tembakan pada operasi pendaratan Batalion Tim Pendarat (BTP 5)/Infanteri Marinir, KRI Ratulangi (400) sebagai kapal komando, KRI Barakuda (817), sebagai kapal buru kapal selam, KRI Teluk Bone (511) sebagai kapal pengangkut BTP5/Infanteri Marinir dan tank ampibi (PT76 & BTR-50) yang akan didaratkan, KRI Jayawijaya (921) sebagai kapal bengkel yang berfungsi sebagai kapal pendukung, dan terkahir KRI Sorong (911) sebagai kapal tanker. (Jaman dulu kapal perang kita lengkap Bro... pirat )

Gugus tempur ini terlihat di lepas pantai kota Dili dalam rangka penyerbuan Kota Dili yang diawali dengan tembakan-tembakan ke arah pantai untuk memberikan tembakan perlindungan dan juga tembakan bantuan dari meriam 76 mm milik KRI Martadinata. Pada saat yang sama Batalion Tim Pendarat Marinir 5 mulai melakukan aksi pendaratannya dan berhasil sampai mendarat dan mengendap-endap di Kampung Alor dan mulai melakukan pergerakan menuju Kota Dili untuk menguasainya.

Pendaratan ini bukan tidak diliputi ketegangan, sebab gerakan gugus tugas ini sejak awal dibayang-bayangi oleh 2 kapal perang Portugal. Dan celakanya , 7 Desember pagi, kedua kapal tersebut justru merapat di lepas pantai Dili. “Mereka buang jangkar lebih dekat ke pulau Atauro, karena di sana bercokol pemerintahan pelarian Portugal dari Timor,” kata Hendro Subroto, wartawan TVRI yang meliput saat itu. Kedua kapal perang tersebut adalah 1 fregat dari kelas Commandante Joao Belo dan 1 kapal survei bernama Alfonso D. Alburqueque. Kapal-kapal itu sudah berada di perairan Timor Timur sejak bulan Oktober 1975. Seperti disengaja dan sudah mengetahui, mereka mendekati perairan Dili bersamaan dengan akan dilakukannya operasi ampibi.

KRI Martadinata dan KRI Ratulangi saling membayangi dengan fregat Portugal, namun yang utama mengawasi adalah KRI ratulangi yang dilengkapi meriam utama 100 mm. Sedangkan KRI Martadinata tetap fokus pada memberikan bantuan tembakan pada pendaratan marinir dibibir pantai. Ketika diawasi oleh kedua KRI kita, kedua kapal Portugal tersebut tidak melakukan manuver yang mengganggu ataupun membahayakan operasi pendaratan, mereka hanya mengawasi saja. Jarak antara kapal perang RI dengan kapal perang Portugal hanya 4 mil laut atau 7 kilometer saja. Dan bila baku tembak pecah antara kedua kubu tersebut, maka jarak ini sangatlah dekat dan masuk jarak tembak meriam kedua belah pihak.

Setelah Berhasil Mendarat Di Pantai, pertempuran terus berlanjut hingga ke pedalaman. merangsek maju dan membersihkan daerah daerah yang dicurigai, karena medan yang sulit berbukit dan hutan yang lebat. pertempuran terus dilaksanakan dengan menggunakan persenjataan berat.

Akhirnya Timor Timur dapat dikuasai oleh Pasukan Pendarat KKO,..
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Brigade of Gurkhas

Post  attar Mon Feb 27, 2012 4:36 pm


Banyak pejuang yang gugur akibat pertempuran melawan Inggris-Gurkha, namun tak sedikit pula tentara Gurkha yang tewas di tangan pejuang Indonesia. Banyak komentar mengenai sepak terjang Gurkha semasa perang. Salah satu kehebatan yang dilukiskan pejuang, Gurkha selalu bertempur dalam posisi berdiri tegak dan terus menembak meskipun laras senapannya merah menyala. Selain itu, jika sudah mencabut pisau mautnya, Kukri, Gurkha tak akan pernah menyarungkan lagi pisaunya sebelum bersimbah darah.

Tdk selamanya pula kisah Gurkha di mata pejuang RI seputar yg hebat-hebat. Menurut cerita, Gurkha pernah digorok seorang perempuan di Bandung. Evil or Very Mad

Sumber lain menuturkan, Gurkha mengaku kagum terhadap ketangguhan bertempur pejuang Indonesia. Pasalnya mereka sering di-ambush ketika mulai terkantuk-kantuk. Soal ini mereka berucap, "Tentara Indonesia itu kapan istirahatnya yah". Cool Laughing

Tak hanya saat Perang Kemerdekaan pejuang RI bertarung dgn Gurkha. Ketika konfrontasi Indonesia-Malaysia dikobarkan Presiden Soekarno, TNI yg diterjunkan ke medan tempur kembali menghadapi Gurkha. Saat itu Malaysia yg akan dijadikan negara federasi masih merupakan koloni Inggris.

Karena dianggap mengancam wilayah RI yg berada di perbatasan Kalimantan Utara, dikobarkanlah Operasi Ganyang Malaysia. Inggris yg memang memiliki pasukan utk wilayah Asia, ternyata tak mau tinggal diam. Mereka mengerahkan Gurkha dan SAS. Pasukan Indonesia yg sudah berhasil masuk ke wilayah Malaysia (Serawak) dihadang pasukan Gurkha dan pertempuran sengit pun pecah.

Seperti masa Perang Kemerdekaan, lagi-lagi jatuh korban dari kedua belah pihak. Operasi Ganyang Malaysia akhirnya reda setelah Presiden Soekarno lengser.

Sebagai pasukan yg mengabdi total kepada Kerajaan dan Ratu Inggris serta selalu menjadi ujung tombak dlm setiap operasi-operasi khusus, Gurkha memang sengaja dihadirkan di berbagai wilayah konflik. Mereka bertempur secara gagah-berani demi Kerajaan Inggris, mulai dari era PD I,PD II hingga konflik-konflik terkini.

Tatkala Perang Teluk dan Perang Irak berkobar, Inggris sebagai sekutu AS, kembali mengirimkan pasukan Gurkha. Pasukan Gurkha yg sanggup bertempur dlm segala medan itu memang merupakan tentara pilihan. Ironisnya hingga detik ini, mereka tdk memiliki hak yg sama dgn tentara Inggris reguler. Mereka dianggap tentara "kelas dua" meskipun kemampuan sesungguhnya kelas satu. Bagi Inggris mereka masih dianggap sebagai legiun asing yg hanya dibayar saat sedang berdinas. Sebaliknya Gurkha sendiri meskipun mengabdi kepada Ratu Inggris tetap merasa sebagai orang Nepal dan loyal kepada sistem monarki Nepal.

Karena sejarah pembentukan dan statusnya, Gurkha dan juga Legiun Asing (French Foreign Legionnaire) sering diartikan kabur. Ada yg mengatakan bahwa mereka pasukan bayaran (mercenaries).

Sejumlah sumber kemudian menjelaskan dgn tegas bahwa GUrkha atau Legiun Asing bukanlah tentara bayaran. Kedua pasukan dibentuk, diatur dan ditugaskan dibawah kendali angkatan darat Inggris atau Perancis. Hirarkinya jg jelas.

Bahkan status kedua pasukan "asing" ini dipertegas dalam Protocol Additional to the Geneva Conventions (APGC77) Art. 47 tgl 12 Agustus 1949 soal Mercenaries. Konvensi ini berhubungan dgn Protection of Victims of International Armed Conflicts (Protocol I), 8 Juni 1977. Artikel ini menjelaskan apa dan siapa yg bisa disebut sebagai pasukan bayaran.

Dengan adanya Protokol ini, perlakuan terhadap Gurkha atau Legiun Asing haruslah sama dgn pasukan reguler dari negara manapun di sebuah medan konflik bersenjata. Gurkha atau Legiun Asing memang tdk bisa disebut : specially recruited locally or abroad in order to fight in an armed conflict.

Apapun pandangan orang terhadap mereka, Gurkha memang pasukan pemberani. Seperti mottonya: Khattar Hunnu Bhanda Marhu Ramro (Lebih Baik Mati Daripada Jadi Seorang Pengecut atau Better Die Than be a Coward).
Cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Orang Gunung yang Mematikan

Post  attar Mon Feb 27, 2012 4:40 pm

Sebagai pasukan tempur yg menjadi andalan Kerajaan Inggris, Gurkha memiliki segudang kemampuan layaknya pasukan khusus. Karena berasal dari wilayah pegunungan, mereka menjadi andalan Inggris utk bertempur di hutan dan gunung.

Kendati sudah terbiasa menggunakan Kukri yg merupakan simbol nasional Nepal, bukan berarti lalu dianggap sudah mumpuni. Pada amsa pelatihan mereka tetap mendapatkan teknik penggunaan Kukri yg diajarkan para pemakai senior. Teknik yg diajarkan adalah bagaimana memanfaatkan senjata tajam sebagai wahana utk pertempuran satu lawan satu, senjata penyergap senyap dan pelatian penggunaan Kukri pada bagian tubuh lawan yg paling mematikan. "When the ammunitions runs out we still use them," kata seorang Gurkha di Macedonia seperti dikutip BBC News 20 September 1999.

Kehadiran Gurkha dlm sebuah kawasan yg tengah dilanda konflik biasanya mengundang perhatian tersendiri. Maklum, keberanian prajurit Gurkha di medan tempur sudah terkenal di seantero jagat. Gurkha diakui mempunyai nilai penggentar yg tinggi. Kehadirannya mampu menciutkan nyali musuh maupun counterpartnya. Apalagi dgn Kukri berukuran besar terselip di pinggang mereka, lengkap sudah show of force Gurkha. Namun begitu Gurkha jg dikenal sebagai tentara periang. Jika bertemu anak-anak saat bertugas, mereka tak segan-segan membagi permen atau coklat.

Dalam situasi apapun mereka bisa bergurau dan tampil ramah. Namun ketika desingan peluru mulai mengusik keceriaan, mereka dlm sekejap bisa berubah bak singa lapar. Berprofesi sebagai tentara merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang Gurkha. Profesi ini membuat mereka mempunyai gaji dan bisa bepergian ke daerah yg jauh secara gratis. Apalagi setelah bertugas tiga tahun mereka mendapat cuti liburan istimewa. Pulang naik pesawat kelas bisnis, diantar sampai kampung halaman dgn bus eksekutif. Setelah usai bertugas jg mendapat uang pensiun.

Tentara religius

Bagi seorang Gurkha yg tinggal di kaki Gunung Himalaya, pergi dari kampung halamannya nyaris tdk mungkin. Pertama dari segi alam memang sulit dan kedua butuh biaya besar utk melakukannya. Karena itulah menjadi tentara adalah pilihan terbaik bagi mereka. Karena hidup di ketinggian dan udara sangat dingin, mereka diakui membawa kelebihan alami yg dahsyat. Nafas dan kemampuan fisiknya berada di atas rata-rata orang kebanyakan.

Kultur Nepal dan agama yg mereka anut, Hindu campur Budha, ternyata sangat berpengaruh dlm kehidupan militer. Misalnya, pasukan Gurkha selalu mengadakan upacara religius setiap akan bertugas. Untuk upacara religius mereka bisa bersikeras memintanya. Sebagai contoh, ketika Raja Nepal Birendra terbunuh oleh konflik keluarga sendiri. Seluruh pasukan Gurkha di Inggris mengadakan upacara utk menunjukkan rasa duka dan cinta mereka kepada keluarga Raja dgn cara menaruh bunga di senjata masing-masing. Bunga-bunga itu lalu dikumpulkan melalui ritual tertentu.

Sesuai keyakinan yg dianut, Gurkha pantang makan daging binatang, kecuali dalam keadaan yg sangat terpaksa. Itu pun harus melalui ritual tertentu. Oelh karenanya saat berada di hutan, mereka lebih suka makan buah dan daun-daunan daripada makan daging binatang. Hal penting yg dicapai dlm penggabungan Gurkha di AB Inggris disepakati pada 1947. Salah satu klausul yg disepakati dlm kesepakatan triparti antara Nepal, India dan Inggris itu adalah, Gurkha soldiers should not be used in internal conflicts like in Kosovo.

Inilah pangkal balanya. Pihak AB Inggris alfa dgn perjanjian itu. Pada 1999, AD Inggris mengirim lebih 700 Gurkha Nepal ke Kosovo yg dilanda perang saudara. Celaka lagi, sekitar 100 orang terlibat operasi berbahaya pembersihan ranjau. Sersan Balaram Rai (35) dan Letnan Gareth Evans tewas saat membersihkan ranjau NATO yg tdk meledak di sebuah sekolah di Pristina. Keduanya berasal dari 69th Gurkha Field Squadron, bagian dari 36th Engineer Regiment berpangkalan di Maidstone, Kent.

Selain mendapat protes soal pelanggaran perjanjian 1947, kejadian ini merembet kepada kesejahteraan yg pantas diterima Gurkha dari Pemerintah Inggris. Seperti tunjangan kematian atau sekolah buat keluarga yg ditinggal dan hak pensiun.

Mendukung SAS

Secara umum, Inggris mengincar personel Gurkha utk pasukan infanteri. Alasan bakat alami seperti daya tahan fisik yg sangat tangguh dan kuat berjalan, merupakan pertimbangan utama. Kemampuan alami itu mereka peroleh berkat kebiasaan membawa beban berat naik-turun pegunungan Himalaya. Orang-orang Gurkha bahkan dikenal sebagai porter para pendaki gunung yg paling tangguh, jauh sebelum tentara Inggris mengenal mereka.

Karena yg dibutuhkan Inggris adalah pasukan Gurkha, yg memiliki banyak kemampuan, mereka pun kemudian terbagi dlm unit-unit dgn kemampuan khusus. Seperti kemampuan airborne (Gurkha Parachute Units), kemampuan teknik (The Queen's Gurkha Engineer), komunikasi (The Queens Gurkha Signals), transportasi (The Gurkha Transpot Regiment) dll. Berkat kemampuan khusus yg dimiliki, dlm setiap operasi tempur Gurkha biasanya bertugas bersama pasukan khusus Inggris, SAS.

Gurkha Parachute Units sudah terbentuk sejak lama dan memiliki 2 batalion. Yaitu 153 Gurkha Parachute Battalion dan 154 Gurkha Parachute Battalion. Sewaktu PD II unit ini digabungkan menjadi The 2nd Indian Airborne Division. Pasukan ini terlibat pertempuran seru melawan Jepang di kawasan Malaya. Selain kemampuan bertempur lewat udara, unit ini jg mempunyai kemampuan mencari jejak, medis, dukungan senjata, SAR, dan komando. Agar kemampuan Parachute Units tetap prima, mereka mendapat latihan rutin kendati sedang dlm kondisi tdk perang.

Pasukan Gurkha yg berada dlm batalion teknik, komunikasi dan transpor merupakan pendukung bagi semua pasukan infanteri maupun airborne yg sedang bertugas. Dukungan yg diberikan tak hanya mencakup unsur logistik, komunikasi dan pengangkut pasukan saja, tapi jg tempur. Oleh karena itu, dlm setiap pertempuran, ketika pasukan infanteri dan airborne sudah turun ke gelanggang, pasukan Gurkha lainnya siap memberikan dukungan. Berupa tembakan artileri, antitank dan antipesawat.

Dgn demikian jika sudah terjun ke medan tempur, unit-unit Gurkha bisa bertempur bahu-membahu dgn unit-unit non Gurkha lainnya. Dengan kata lain mereka bukan hanya berfungsi sebagai ujung tombak saja.

Kerjasama erat dan akrab antara pasukan Inggris dan Gurkha sudah berjalan selama berpuluh tahun. Gurkha sendiri menganggap militer Inggris sebuah keluarga besar. Sebaliknya, tentara Inggris jg menaruh hormat yg sangat tinggi terhadap prajurit dari pedalaman Himalaya yg sangat loyal itu. Saat bertugas, hubungan akrab terlihat pada inisiatif tentara Inggris, khususnya para perwira yg mau belajar bahasa Gurkha, Hindi, atau lebih sering disebut Gurkhali. Sedangkan prajurit Gurkha jg berusaha keras utk belajar tata krama dan bisa berbahasa Inggris secara lancar. Kelancaran berbahasa Inggris, bisa membuat Gurkha cepat naik pangkat.

attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty lanjutan dari Orang Gunung yang Mematikan

Post  attar Mon Feb 27, 2012 4:47 pm

Doktrin budaya

Calon anggota Gurkha berasal dari desa-desa pedalaman yg terletak di kaki Gunung Himalaya, Nepal. Utk menjadi prajurit Brigade of Gurkha, mereka harus melalui dua cara. Pertama, mendaftar langsung ke markas British Gurkha Nepal di Pokhara dan Kathmandu atau lewat mantan anggota Gurkha. Calon yg mendaftar lewat mantan anggota Gurkha biasanya dicari sendiri oleh para eks Gurkha. Selanjutnya calon dibawa ke Pokhara guna menjalani seleksi militer.

Walau Inggris sudah merekrut prajurit Gurkha dari Nepal sejak abad ke-19, tdk pernah ada upaya menjadikan sistem pelatihan dan penerimaan secara terpusat di Brigade sejak PD II. Karena itulah kala itu penerimaan dilaksanakan di berbagai pusat pelatihan resimen di India.

Kebutuhan utk memusatkan pelatihan sebenarnya sudah mengemuka sejak akhir 1940 menyusul kemerdekaan India. Training Depot Brigade of Gurkhas (TDBG) akhirnya didirikan pd 15 Agustus 1951 di Sungai Petani, Kedah, Malaysia. Hanya saja dgn kemerdekaan Malaysia, TDBG dipindahkan ke Malaya Lines di New Territories, Hong Kong pd 1971. Di Hong Kong, pengenalan awal bahasa Inggris menjadi yg utama selain fieldcraft,drill, dan weapon-handling.

Selain soal bahasa, di Hong Kong "orang-orang gunung" diperkenalkan dgn bentuk kehidupan sosial dan budaya yg berbeda. Semua ini akan menjadi bekal awal ketika mereka dikirim ke berbagai penjuru jagat. Namun dgn dikembalikannya Hong Kong kepada China, TDBG pupus sudah. Lembaga ini ditutup pd Desember 1994.

Dengan ditutupnya TDBG, pusat pendidikan memang harus terpusat. Dibentuklah Gurkha Training Wing (GTW) di Queen Elizabeth Barracks (Church Crookham) di Inggris. Pada Desember 1999, GTW dipindah ke Helles Barracks (Catterick) dan menjadi Gurkha Company, 3rd Battalion, Infantry Training Center (ITC). GTM diorganisasi dlm dua wing, A (Imphal) Wing dan B (Meiktila) Wing. Saat ini kompi diperkuat 72 staf tetap dari berbagai kepangkatan dan 230 calon Gurkha.

Ada empat tahap yg mesti dilewati seorang calon. Tahap pertama disebut Hill Selection. Seleksi Gunung dilaksanakan di berbagai lokasi di Nepal. Biasanya ada 30 pelamar di setiap lokasi. Calon potensial harus melahap tahap ini jika ingin menjajal tahap kedua. Syarat utk mengikuti tahap pertama adalah berumur 17-22 thn, tinggi badan minimal 157 cm, berat 50 kg, berbadan sehat, tanpa kaca mata, gigi sehat dan mengantongi ijazah jenjang pendidikan yg dibutuhkan. Untuk gigi diberikan keringanan utk satu-dua gigi yg tdk lengkap.

Tahap kedua, disebut Pokhara Selection Centre. Tahap ini mesti dilalui selama 3 minggu. Semua kandidat harus bisa lolos dlm ujian bahasa Inggris; matematika; fitness test meliputi tes ketahanan fisik dgn naik gunung sambil memanggul beban 70 pon, berlari sejauh 4,2 km di medan curam, sit up dlm posisi tidur 45 derajat (minimal 75x per menit); initiative test dan final interview. Sedangkan kesehatan mencakup tes flu tulang, HIV/AIDS, Hepatitis B dan C.

Tahap ketiga, Basic Training di GTW Infantry Training Centre Catterick. Dilaksanakan selama sembilan bulan dgn materi terdiri dari kursus bahasa (tiga bulan), kemampuan militer dan memahami budaya Barat serta aturannya.

Akhirnya sampai tahap akhir, Passing Out. Setelah melewati berbagai pendidikan dan latihan, mereka dinyatakan lulus. Kelulusan ditandai tradisi parade pelepasan (passing out parade) dan peragaan keterampilan. Bagi prajurit berotak encer dan berotot kawat, berpotensi mengikuti dua tahap seleksi lagi utk bisa bergabung dgn Queen's Gurkha Signals atau Queen's Gurkha Engineers. Biasanya jumlah kelulusan sekitar 370 orang.

Selama di Inggris mereka mendapatkan pendidikan militer yg dlm materi tdk jauh berbeda dibanding yg diberikan kepada tentara Inggris asli. Kamp pelatihan Gurkha di Gurkha Training Wing berlokasi di Queen Elizabeth Barracks. Pendidikan biasanya berlangsung selama 10 bulan. Setelah mendapat pendidikan awal di GTC, mereka meneruskan ke jenjang leibh tinggi di Helles Barracks. Porsi pelatihan umumnya teknik keinfanterian. Di sinilah mereka dibagi dlm dua tim: Wing A dan Wing B.

Seperti halnya militer di daratan Eropa lainnya, fanatisme terhadap prduk dlm negeri sangatlah tinggi. Mulai dari senjata laras pendek, panjang, hingga kaliber besar seperti senapan mesin, senjata antitank, kendaraan lapis baja, dan lainnya, umumnya merupakan made in UK. Namun disela-sela seabreg persenjataan dan perlengkapan modern yg dibawa, terselip sebuah pisau yg selalu mencuri pandangan awam. Itulah Kukri, yg menjadikan Gurkha terlihat berbeda dari pasukan tempur manapun di dunia.
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Badan Intelijen Negara

Post  attar Tue Feb 28, 2012 9:28 am

YAKUSA wrote:Wuiiih.. aseli keren ... bahas Person juga donk, seperti Jendral Sintong, dan perselisihannya dengan Jendral Prabowo Subianto, Jendral Beny Murdani dan Intelejen.. eh

Naaah Bahas Intelejen donk Seru deh Kayaknya!!!

Badan Intelijen Negara, disingkat BIN, adalah lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen. Kepala BIN sejak 22 Oktober 2009 adalah Sutanto.Sejarah

Badan Intelijen Negara cikal-bakalnya ada di masa pendudukan Jepang, tahun 1943.
Pada masa itu Jepang mendirikan versi lokal lembaga intelijen yang terkenal dengan sebutan Sekolah Intelijen Militer Nakano. Mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta), Zulkifli Lubis merupakan lulusan sekaligus Komandan Intelijen pertama kaum republikan.
Paska kemerdekaan, Agustus 1945 Pemerintah Indonesia mendirikan badan intelijen republik yang pertama, yang dinamakan Badan Istemewa. Kolonel Zulkifli Lubis kembali memimpin lembaga itu bersama sekitar 40 mantan tentara Peta yang menjadi penyelidik militer khusus.
Setelah memasuki masa pelatihan khusus intelijen di daerah Ambarawa, awal Mei 1946 sekitar 30 pemuda lulusannya menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani). Lembaga ini menjadi payung gerakan intelijen dengan beberapa unit ad hoc, bahkan operasi luar negeri.
Juli 1946, Menteri Pertahanan (Menhan) Amir Sjarifuddin membentuk Badan Pertahanan B yang dikepalai seorang mantan komisioner polisi. Alhasil 30 April 1947 seluruh badan intelijen digabung di bawah Menhan, termasuk Brani menjadi Bagian V dari Badan Pertahanan B.
Di awal tahun 1952, Kepala Staf Angkatan Perang, T.B. Simatupang menurunkan lembaga intelijen menjadi Badan Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Tahun itu Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menhan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menerima tawaran Central Intelligence Agency Amerika Serikat (CIA) untuk melatih calon-calon intel profesional Indonesia di Pulau Saipan, Filipina.
Akibat persaingan di tubuh militer, sepanjang tahun 1952-1958, seluruh angkatan dan Kepolisian memiliki badan intelijen sendiri-sendiri tanpa koordinasi nasional. Maka 5 Desember 1958 Presiden Soekarno membentuk Badan Koordinasi Intelijen (BKI) dengan Kolonel Laut Pirngadi sebagai kepala.
Selanjutnya, 10 November 1959, BKI menjadi Badan Pusat Intelijen (BPI) yang bermarkas di Jalan Madiun, yang dikepalai oleh DR Soebandrio. Di era tahun 1960-an hingga akhir masa Orde Lama, pengaruh Soebandrio pada BPI sangat kuat diikuti perang ideologi Komunis dan non-Komunis di tubuh militer, termasuk intelijen.
Intel Orde Baru Setelah gonjang-ganjing tahun 1965, Soeharto mengepalai Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Berikutnya di seluruh daerah (Komando Daerah Militer/Kodam) dibentuk Satuan Tugas Intelijen (STI).
Kemudian 22 Agustus 1966 Soeharto mendirikan Komando Intelijen Negara (KIN) dengan Brigjen. Yoga Sugomo sebagai kepala yang langsung bertanggung jawab kepadanya.
Sebagai lembaga intelijen strategis, maka BPI dilebur ke dalam KIN yang juga memiliki Operasi Khusus (Opsus) di bawah Letkol. Ali Moertopo dengan asisten Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani dan Aloysius Sugiyanto.
Kurang dari setahun, 22 Mei 1967 Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mendesain KIN menjadi Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin). Mayjen. Soedirgo merupakan Kepala Bakin pertama.

Pada masa Mayjen. Sutopo Juwono, Bakin memiliki Deputi II di bawah Kolonel Nicklany Soedardjo, perwira Polisi Militer (POM) lulusan Fort Gordon, AS.
Sebenarnya di awal 1965 Nicklany menciptakan unit intel PM, yaitu Detasemen Pelaksana Intelijen (Den Pintel) POM. Secara resmi, Den Pintel POM menjadi Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel), lalu tahun 1976 menjadi Satuan Pelaksana (Satlak) Bakin dan di era 1980-an kelak menjadi Unit Pelaksana (UP) 01.
Mulai tahun 1970 terjadi reorganisasi Bakin dengan tambahan Deputi III pos Opsus di bawah Brigjen. Ali Moertopo. Sebagai inner circle Soeharto, Opsus dipandang paling prestisius di Bakin, mulai dari urusan domestik Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Irian Barat dan kelahiran mesin politik Golongan Karya (Golkar) sampai masalah Indocina.
Tahun 1983, sebagai Wakil Kepala BAKIN, L.B. Moerdani memperluas kegiatan intelijen menjadi Badan Intelijen Strategis (Bais). Selanjutnya Bakin tinggal menjadi sebuah direktorat kontra-subversi dari Orde Baru.

Setelah mencopot L.B. Moerdani sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam), tahun 1993 Soeharto mengurangi mandat Bais dan mengganti nama menjadi Badan Intelijen ABRI (BIA).
Tahun 2000 Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengubah Bakin menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) sampai sekarang.
Sejak 1945 s/d sekarang, organisasi intelijen negara telah berganti nama sebanyak 6 (enam) kali [1]:
BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia).
BKI (Badan Koordinasi Intelijen).
BPI (Badan Pusat Intelijen).
KIN (Komando Intelijen Negara).
BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara).
BIN (Badan Intelijen Negara).
[sunting]Susunan organisasi

Susunan organisasi BIN telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2010, menggantikan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005. Berdasarkan perpres tersebut, susunan organisasi BIN terdiri dari:
Kepala
Wakil Kepala
Sekretariat Utama
Deputi Bidang Luar Negeri
Deputi Bidang Dalam Negeri
Deputi Bidang Kontra Intelijen
Deputi Bidang Ekonomi
Deputi Bidang Teknologi
Deputi Bidang Pengolahan dan Produksi
Inspektorat Utama
Staf Ahli Bidang Ideologi
Staf Ahli Bidang Politik
Staf Ahli Bidang Hukum
Staf Ahli Bidang Sosial Budaya
Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pusat
Unit Intelijen Wilayah

Tugas pejabat BIN :

1. Kepala
Kepala BIN mempunyai tugas memimpin BIN dalam melaksanakan tugas dan fungsi BIN. Kepala BIN diberikan hak keuangan, administrasi dan fasilitas lainnya setingkat dengan Menteri.
Daftar Kepala BIN adalah sebagai berikut:
Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Keterangan
A.M. Hendropriyono 2001 2004
Syamsir Siregar 8 Desember 2004 22 Oktober 2009
Sutanto 22 Oktober 2009 Sedang menjabat

2. Wakil Kepala
Wakil Kepala BIN mempunyai tugas membantu Kepala BIN dalam memimpin pelaksanaan tugas BIN.

3. Sekretariat Utama
Sekretariat Utama mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BIN.

4. Deputi Bidang Luar Negeri
Deputi Bidang Luar Negeri (Deputi I) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang luar negeri.

5. Deputi Bidang Dalam Negeri
Deputi Bidang Dalam Negeri (Deputi II) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang dalam negeri.

6. Deputi Bidang Kontra Intelijen
Deputi Bidang Kontra Intelijen (Deputi III) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi kontra intelijen.

7. Deputi Bidang Ekonomi
Deputi Bidang Ekonomi (Deputi IV) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang ekonomi.

8. Deputi Bidang Teknologi
Deputi Bidang Teknologi (Deputi V) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang teknologi.

9. Deputi Bidang Pengolahan dan Produksi
Deputi Bidang Pengolahan dan Produksi (Deputi VI) mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pengolahan dan produksi intelijen.

10. Inspektorat Utama
Inspektorat Utama mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan BIN.

11. Staf ahli
Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Kepala BIN mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya. Cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Original story of K a m i k a z e [japan version]

Post  attar Tue Mar 06, 2012 10:32 am

Kamikaze, Kesatuan Udara Bunuh Diri Jepang,mottonya sma kaya cross fire kill them all!!! Cool

ya, tema kita kali ini adalah kamikaze, mungkin parapembaca telah banyak mendengar tentang apa itu kamikaze. Langsung sajakita simak apa itu kamikaze, sejarahnya, pendirinya...dll.

“…Satu-satunya cara untuk menjamin agar kekuatan kita efektifhingga ke tingkat maksimal adalah dengan mengorganisasikan unit-unitserangan bunuh diri. Tiap pesawat harus menabrakkan diri ke kapal indukmusuh…”
(Laksamana Madya Takijiro Ohnisi, 1944)

Jebolnya garis pertahanan utama Jepang di Niugini dan Marianamemaksa Markas Besar Kekaisaran Jepang putar otak. Tanpa taktik perangkhusus, dalam waktu singkat armada laut AS bisa menyeruak lalumenghantam tanah Jepang. Dalam situasi genting itu lah, pada 19 Oktober1944, Panglima Armada Udara Pertama Laksdya Takijiro Ohnisi segeraberkoordinasi dengan Grup Udara ke-201 AL Jepang di Mabalacat, Filipina,untuk mempersiapkan kesatuan udara kamikaze.

Serangan Kamikaze rancangan Ohnisi menjadi legenda yang tak terlupakandalam sejarah Perang Pasifik. Kamikaze mencerminkan watak asli orangJepang yang lebih memilih mati secara terhormat ketimbang selamat tapiharus menanggung kekalahan. Watak unik ini mengingatkan orang padasemangat bushido kaum Samurai. Dari 2.800 serangan kamikaze, Jepangsetidaknya berhasil menenggelamkan 34 kapal perang AS dan merusak 368kapal lainnya. Dalam serangan ini 4.900 pelaut AS gugur, sementara 4.800lainnya terluka

Kamikaze Sebagai Sebuah Kehormatan:
“Jika dilakukan sekali, dua kali, atau tiga kali, kamikaze bisa menjadi serangan pengejut. Tetapi, jika dilakukan sampai sepuluh bulan, KaisarHirohito harus menghentikannya…”

Tidak ada pengorbanan yang lebih tinggi dari seseorang yang menyerahkannyawanya untuk sebuah perjuangan. Apakah itu perjuangan untuk keluarga,sahabat, atau negaranya. Dalam sejarah peperangan di sejumlah negara,kita tentu sering mendengar tentang pengorbanan jenis ini. Namun,sepanjang sejarah peradaban manusia, tampaknya tak ada yang seradikalseperti yang dilakukan pilot-pilot muda Jepang.



Jika pengorbanan nyawa yang terjadi di sejumlah negara hanya dilakukanseorang atau sekelompok pejuang dalam keadaan terdesak; dalam sejarahpeperangan Jepang di Pasifik (1944), mereka siap mengorbankannyawa dalam unit-unit khusus yang telah dipersiapkan dengan taktikmenabrakkan pesawat yang mereka kemudikan ke kapal-kapal perang Amerika.Jepang menjuluki serangan yang tak biasa ini sebagai kamikaze atau yangdalam bahasa mereka berarti Angin Dewa.

Pasukan kamikaze bernama Tokkotai ini sejatinya dibentuk oleh Laksamana Madya Tokijiro Ohnisi,Panglima Armada Udara Pertama yang membawahi seluruh kekuatan udaraJepang di Filipina. Ia mengaku mendapat perintah dan kepercayaan dariMarkas Besar Kekaisaran Jepang untuk mendukung Armada Kedua Jepang yangakan memukul mundur kekuatan Amerika. Kekuatan Amerika harus diberi “perlakuan khusus” karena telah menjebol garis pertahanan utama Jepang di Pasifik, yakni di Nugini dan Kepulauan Mariana.

Kesatuan udara kamikaze ,bentukan Ohnisi akan lebih dulu menghantamarmada kapal induk Amerika agar kekuatan udara AL AS tak menggangguserangan armada laut Jepang. Pertempuran yang akan menentukan posisiJepang di Asia Pasifik ini akan digelar di Formosa (kini Taiwan), Kepulauan Ryukyu dan tanah Jepang. Operasi militer yang dimulai 18 Oktober 1944 ini sendiri diberi nama Sho, yang artinya adalah kemenangan.

Sho benar-benar memukau. Tentara AS amat terkesima menyaksikan serangannekad yang sulit dinalar ini. Bagaimana tidak? Para pilot muda kamikazeitu dengan beraninya menukik untuk kemudian menabrakkan pesawat-pesawatmereka ke kapal-kapal perang AS. Setiap pesawat rata-rata membawa bom seberat 250 kg. Pasukan kamikaze juga “mengirim”bom-bom terbang yang dikendalikan pilot. Menurut Ohnisi, hanya dengancara inilah efektivitas kekuatan udara negerinya akan ada pada tingkat maksimal.


Kondisi kapal perang BunkerHill (CV-17) yang dalam 30 menit dihajar kamikaze Zero sampai dua kali.Akibat kerusakan parah yang dialami, Bunker Hill akhirnya tidak bisalagi turun ke medan perang.


Kamikaze pertama dilakukan oleh Laksamana Madya Masafumi Arima, komandan Armada Udara ke-26 pada 15 Oktober 1944. Tatkala memimpin 100 pembom tukik Yokosuka D4Y, is tiba-tiba menukikkan pesawatnya ke arah kapal induk USS Franklin. Kapal itu pun hancur. Pangkat Arima kemudian dinaikkan setingkat menjadi Laksamana.

Hingga kini, seberapa besar jumlah kapal perang yang berhasildihancurkan pasukan kamikaze masih menjadi perdebatan sejumlah pihak.Menurut catatan AU AS, Jepang setidaknya telah melancarkan 2.800 serangan kamikaze dan menenggelamkan 34 kapal perang. Kamikaze juga telah merusak 368 kapal, membunuh 4.900 pelaut, serta melukai 4.800 orang lainnya.

Meski sudah melawan matimatian, Jepang toh tak bisa menepis kekalahan. Bomatom yang dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus1945 benar-benar mengandaskan ambisi Jepang yang ngin menguasai AsiaPasifik. Rakyat Indonesia sendiri tak akan pernah melupakankekejaman Jepang yang selalu ingin disebut Pemimpin Asia, Pelindung Asiadan Cahaya Asia itu.

Sukar dinalar Kekalahan, dalam tradisi dan kebudayaan Jepang, ternyata merupakan fakta yang amat memalukan. Secara turun temurun orang Jepang seperti sudah mewarisi watak untuk pantang menerima kekalahan.Dalam pekerjaan dan cita-cita, mereka akan berusaha merengkuhnya dengangigih. Sementara dalam bertempur, mereka akan berusaha menundukkanmusuh-musuhnya hingga titik darah terakhir.

Pada saat yang sangat kritikal, tentara Jepang kerap dirasuki semangat Bushido: loyal dan menjunjung tinggi kehormatan sampai mati.Inilah yang luar biasa dan tak dimiliki bangsa-bangsa lain. Semangatini merupakan warisan utama dari tradisi Samurai, para pejuang yangmenjadi pendahulu mereka. Mereka berjuang demi kehormatan bangsa danKaisar, kalau perlu sampai menyerahkan nyawa.

Bushido adalah buah keyakinan, dan yang namanya keyakinan memang sukardinalar. Itu sebab, hanya kesima dan guman tak masuk akal saja yangmuncul jika kita ingin memahami keyakinan yang mendasari keberanianuntuk mengorbankan nyawa itu. Ketika semangat kamikaze sudah merasuk kedalam jiwa, tindakan mereka seolah tak lagi masuk akal.


Foto ini diambil pada 26 Mei1945. Terlihat Corporal Yukio Araki, memegang anak anjing, diabadikanbersama empat pilot lainnya dari 72nd Shinbu Squadron di Bansei,Kagoshima. Araki gugur sehari kemudian padausia 17 tahun dalam misibunuh diri diatas kapal perang Sekutu di dekat Okinawa

Semangat bushido tumbuh, hidup dan dipelihara di lingkungan Samurai,kelompok pejuang kelas menengah-atas yang rela mengorbankankan nyawademi mempertahankan budaya dan kekuasaan Kaisar. Bagi mereka, Kaisar adalah titisan Dewa Matahari yang harus dijaga keberadaannya. Mereka akan berjuang habis-habisan dengan seluruh skill dalam berlaga. Meskikaum Samurai hanya hidup antara tahun 905 hingga pengujung abad ke-12,semangatnya masih tertanam dalam sanubari kebanyakan orang Jepang,hingga sekarang.

Selain didasari semangat Bushido, keberanian mengorbankan nyawa juga dilandasi sentimen nasionalisme akibat ketaatan yang amat tinggi terhadap Shinto,agama yang dianut hampir seluruh orang Jepang. Shinto juga menanamkanpegangan hidup agar menaruh hormat kepada negara dan Kaisar. LewatShinto mereka menyakini, bahwa dengan mengorbankan nyawa, roh akanmenjadi “eirei” atau penjaga negara.

Nama pasukan kamikaze yang gugur di medan tugas akan diabadikan di Kuil Yasukuni. Penganut Shinto yang fanatik akan merasa terhormat jika namanya diabadikan di kuil ini. to karena Yasukuni merupakan satu-satunya kuil di Jepang yang sering dikunjungi Kaisar. Kaisar akan mengunjunginya dua kali dalam setahun.

Meski begitu, toh ada juga sekolompok orang Jepang yang memandang keyakinan itu amat berlebihan atau mengada-ada. Tsuneo Watanabe Redaksi harian Yomiuri Shimbun, misalnya, menganggapbahwa cerita tentang pilot-pilot muda yang mau melakukan serangankamikaze dengan gagah be rani dan bahagia melakukannya sebagai bohongbelaka. Mereka lebih meyakini semua itu dilakukan dengan keterpaksaan.Mereka adalah pemuda Jepang yang tersesat di “rumah pembantaian”.

“Mereka tertunduk, sebagian tak sanggup berdiri, sehingga harus dipaksa masuk ke dalam kokpit,” ungkap Watanabe, mengisahkan penderitaan pilot-pilot muda yang direkrut masuk ke dalam kesatuan udara kamikaze.

Saburo Sakai, salah satu aces kenamaan Jepang dari masa Perang Pasifik, bahkan termasukorang yang memandang miris pasukan ini. Terlebih karena sebagian daripilot-pilot muda itu adalah murid-muridnya sendiri. Ia tak habis pikir,mengapa pimpinan Tentara Jepang sampai membentuk pasukan bunuh diri.

Di mata Saburo Sakai yang tutup usia pada tahun 2000 akibat serangan jantung, kamikaze adalah blunder tentara Jepang.Hingga di pungujung usianya, dia mengaku kecewa dan masih seringmembayangkan wajah murid-muridnya yang gugur dengan cara yang konyolitu. “Pimpinan Tentara Jepang telah berbohong bahwa para pilot kamikaze telah menyerahkan diri secara sukarela. Mereka berbohong.” Menurutnya,kamikaze memang bisa digunakan sebagai serangan kejut, dan ini memangmerupakan salah satu taktik perang. Namun taktik seperti ini hanyaefektifjika dilakukan sekali, dua kali, atau tiga kali. Tetapi jikadilakukan sampai sepuluh bulan, kamikaze sudah sangat berlebihan. Tak akan ada artinya lagi. Kaisar Hirohito sebenarnya hams menghentikan serangan ini.

Apa pun itu, meski akhirnya ditentang sekali pun, kamikaze tetap menjadilegenda yang selalu hidup. Yang tak pernah terlupakan, meski lawan yangdiahadapi adalah negara superhebat yang memiliki berbagai keunggulandan tak pernah habis diceritakan.

Awal Terbentuknya Satuan Kamikaze:
Mabalacat adalah sebuah kota kecil di Luzon, Filipina,sekitar 80 km barat daya Manila. Di dekat kota ini terdapat lapanganterbang yang dijadikan pangkalan Grup Udara 14e-201 AL Jepang. Pada sore19 Oktober 1944, pangkalan udara Mabalacat mendadak didatangi oleh Laksamana Madya Takijiro Ohnishi,panglima baru Armada Udara Pertama, yang membawahi seluruh kekuatanudara AL Jepang di Filipina. Padahal dia baru dua hari tiba dari Tokyountuk memulai jabatan barunya ini. Dia diterima oleh perwira eksekutif201 Commander Asaichi Tamai dan perwira staf senior Kolonel Rikihei Inoguchi, karena komandan 201 Kolonel Sakae Yamamoto tengah bertugas ke Manila. Kedua pewira ini heran dan bertanyatanya, apa gerangan yang membawa Ohnishi ke Mabalacat ?


Sosok Vice Admiral Onishi yang merupakan tokoh pencetus Kamikaze
Kepada kedua perwira ini, Ohnishi langsung meminta diantar ke markas pangkalan. “Saya kemari karena ada sesuatu yang amat penting untuk kita bicarakan,” katanya singkat. Setiba di markas, tiga perwira lain dipanggil ikut bergabung. Masing-masing Chuichi Yoshioka, Perwira staf dari Flotila Udara Ke-26, dan dua pemimpin skadron dari Grup Udara 201, Letnan Masanobu Ibusuki dan Letnan Ryo Yokoyama.


Komandan 201 Yamamoto yang pergi ke Manila karena dipanggil oleh Ohnishibelum juga tiba. Rupanya di jalan mobilnya dan mobil Ohnishi sempatberpapasan, namun keduanya saling tidak menyadari. Ohnishi buru-buruMabalacat karena tidak sabar menunggu tibanya Yamamoto di Manila.Mengetahui komandannya justru yang datang ke pangkalan, maka begitu tibadi Manila ia minta disiapkan sebuah pesawat agar cepat tiba diMabalacat. Tetapi sial, begitu mengudara pesawat Zero-nya rewel hinggaterpaksa mendarat di persawahan.


Perwira senior Kolonel Rikihei Inoguchi yang merupakan tokoh pencetus kamikaze
Di markas pangkalan, Ohnishi duduk berenam mengelilingi sebuah meja diruangan lantai dua. Dia memandangi wajah anak buahnya satu persatu,seolah-olah ingin membaca pikiran masingmasing. Suasana hening itu barupecah ketika ia mulai membuka suara. “Seperti kalian ketahui, situasipeperangan makin genting. Munculnya armada Amerika yang kuat di TelukLeyte telah dikonfirmasi. Sehingga nasib Kekaisaran kita, kinitergantung dari pelaksanaan Operasi Sho,” katanya.

Operasi bersandi Sho atau `Kemenangan’ ini dirancang Jepang setelahgaris pertahanan utamanya di Pasifik seperti Nugini (Papua) danKepulauan Mariana ditembus oleh AS. Jepang memperkirakan Filipina akanjadi sasaran berikut, tanpa menutup kemungkinan Formosa (Taiwan),Kepulauan Ryukyu, dan bahkan tanah Jepang sendiri juga menjadi sasaran.Mana pun yang pertama akan diinvasi oleh Amerika, rencana Sho menegaskanwilayah itu harus dijadikan “ajang pertempuran yang menentukan”.Seluruh kekuatan pertahanan Jepang yang ada harus dikerahkan ke wilayahtersebut tanpa kecuali. Kapan operasi ini diaktifkan, sepenuhnyadiserahkan kepada Mabes Umum Kekaisaran. Ternyata pada 18 Oktober 1944 pukul 17.01, Mabes telah memutuskan Sho diaktifkan menyusul kuatnya ancaman invasi Amerika di Leyte.

Laksamana Ohnishi menegaskan, untuk memukul mundur Amerika dikerahkan Armada Kedua Jepang pimpinan Laksamana Takeo Kuritayang tengah menuju Leyte. Sedangkan tugas Armada Udara Pertama yangdipimpinnya adalah memberikan perlindungan udara bagi Kurita. “Untukmelaksanakan tugas ini, kita harus menghantam armada kapal induk musuh.Setidaknya membuat mereka terkapar selama satu minggu, sehingga kekuatanudaranya tidak bakalan mengganggu armada laut kita,” katanya.


Penerbang kamikaze siap lepaslandas. Kota Mabalacat , Pampanga, Tarlac yang merupakan tempat bagiPangkalan Udara Grup Udara 201 AL Jepang menjadi sejarah sendiri bagiJepang. Di kota inilah untuk pertama kali muncul ide agar dibentuk unitKamikaze atau kekuatan khusus yang diyakini akan sanggup menghadangkekuatan Sekutu yang tidak lama lagi mendarat di Filipina.

Waktu satu minggu tanpa ancaman pesawat dari kapal induk Amerikadiperlukan, karena armada Kurita sendiri tidak disertai kapal induk,namun oleh dua kapal tempur kembar terbesar, Yamato dan Musashi.Apabila armada Jepang yang kuat ini dengan aman berhasil mencapai TelukLeyte, dapat dibayangkan betapa kapal-kapal pengangkut pasukan Amerikaakan dibantai oleh armada Kurita.

Ohnishi menyimpulkan bahwa Tokyo kini menggantungkan harapannya kepada Armada Udara Pertama. “Shoberarti kemenangan. Tetapi apabila Armada Udara Pertama sampai gagal,maka Operasi Kemenangan ini akan berbalik menjadi kekalahan yang takmungkin diperbaiki lagi,” tambahnya. Ia mengatakan, dalam OperasiSho rencananya Armada Udara Kedua di Formosa akan dipindahkan keFilipina. Mereka akan membantu Armada Udara Pertama, yang jumlahpesawatnya tinggal sedikit akibat intensif nya gempuran udara Amerika diseantero Filipina.

Hanya Satu Cara
Mendengar apa yang disampaikan panglima barunya, kelima perwira semakinmerasa ada sesuatu lebih penting yang akan dimunculkan. Sebab tidaklahmungkin apabila Ohnishi jauh-jauh datang dari Manila hanya untukmengulang mengenai perkembangan situasi maupun tugas yang harusdilakukan pasukan udaranya. Para perwira ini menantikan apa lagi yangakan disampaikan oleh Ohnishi. Mereka berpikir keras bagaimana mampumelaksanakan misi memukul armada kapal induk Amerika. Jumlah pesawatmereka yang sedikit harus berhadapan dengan kekuatan udara musuh yangbegitu besar. Mereka berharap Ohnishi akan menyampaikan jawaban cerdasatas situasi sulit yang dihadapi.

Sesudah terdiam beberapa saat, maka Ohnishi dengan raut serius berkata, “Menurutpendapat saya, hanya ada satu cara untuk menjamin kekuatan kita akanefektif hingga tingkat maksimal. Yaitu kita harus mengorganisasikanunit-unit serangan bunuh diri dengan pesawat-pesawat tempur Zero yangdipersenjatai bom 250 kilogram. Masing-masing pesawat harus menabrakkandiri ke pesawat induk musuh…. Bagaimana pendapat kalian?”


Profil Laksamana Takeo KuritaPanglima Armada Kedua AL Jepang yang bertanggung jawab mempertahankan Filipina dari serbuan Sekutu.

Mata Laksamana Ohnishi dengan tajam memandangi kelima perwira satu-persatu. Tak seorang pun yang angkat bicara. Mereka hanya mengingatbahwa taktik semacam ini pernah dipakai oleh pilot AL Jepang dalampertempuran udara melawan pesawat pengebom Amerika yang besar-besar.Yaitu dengan menyerempetkan pesawatnya atau dalam kondisi tertentubahkan menabrakkan diri ke pesawat musuh. Sejumlah pilot AL pun jugapernah menyuarakan taktik serupa terhadap kapal induk musuh. Apalagitahun 1944 para pilot Jepang harus menghadapi kekuatan yang kiantak imbang. Sehingga semakin banyak dari mereka yang tidak berhasilkembali lagi ke pangkalannya. Karena itu daripada jatuh atau hilangsia-sia, mungkin lebih baik mati tetapi sekaligus dengan menghancurkanmusuh.

Akhirnya kesenyapan dipecah oleh Asaichi Tamai “Yoshioka, seberapa efektifkah pesawat dengan bom 250 kilo ditabrakkan ke geladak kapal induk?”.Setelah berpikir sesaat, perwira staf ini pun menjawab bahwa cara itumemang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengenai sasaran daripadadengan pengeboman konvensional. Kerusakan yang ditimbulkan pun juga lebih parah sehingga membutuhkan waktu berhari-hari untuk memperbaiki geladak.

Tamai sebetulnya sudah tahu jawaban tersebut. Tetapi dia sengajabertanya hanya untuk melepaskan suasana tegang. Dia lalu menyampaikankepada Laksamana Ohnishi, bahwa sebagai perwira eksekutif dia tidakdapat memutuskan persoalan segenting itu. “Saya harus menanyalcan dulu kepada komandan grup Kapten Yamamoto,”tambahnya. Namun Ohnishi menjawab bahwa dia telah berbicara via telepondengan Yamamoto yang sedang dirawat di Manila karena kakinya patahakibat pendaratan darurat Zeronya. “Dia menyerahkan segala sesuatunya kepadamu. Pendapatmu adalah pendapatnya,” kata Ohnishi pendek.


Profil komandan satuan serang unit kamikaze 201, Letnan Yukio Seki, yang dikenal sehagai pilot tempur handal.

Mereka yang hadir pun memandang Tamai, menunggu apa yang akandikatakannya. Tetapi cukup lama Tamai merenung dan membisu, sampaiakhirnya meminta kepada Laksamana agar diizinkan untuk berpikir sejenakdengan tenang Tamai lalu menggamit Letnan Ibusuki untuk ikut ke ruangkerjanya. Mereka mendiskusikan berbagai kemungkinan reaksi dan sikappara pilot terhadap taktik serangan bunuh diri.

Beberapa waktu kemudian, Tamai bergabung kembali. Kepada Ohnishi dia melaporkan hasil diskusinya dengan Ibusuki. “Dipercayaoleh komandan kami dan disertai rasa penuh tanggung jawab, sayamenyatakan setuju sepenuhnya dengan pendapat Laksamana. Grup Udara 201akan melaksanakan usulan tersebut. Izinkan saya bertanya, apakahlaksamana menyerahkan kepada kami untuk melakukan sendiri pembentukansatuan penyerang tersebut?”

Kapten Rikihei Inoguchi yang di kemudian hari menuliskankesaksiannya, menyatakan ingat betul akan ekspresi Laksamana Ohnishisewaktu mendengar laporan Tamai. Tampak kelegaan pada wajahnya, namunjuga terbersit kemuraman karena rasa sedih. Dia pun cuma mengangguktanpa satu kata pun sewaktu menjawab pertanyaan Tamai Artinya, diamenyerahkan pembentukan satuan bunuh diri itu kepada 201 sendiri. Taklama kemudian Ohnishi minta diri untuk beristirahat, dan pertemuanbersejarah di markas 201 di Mabalacat itu pun berakhir.

Samua bersemangat

Begitu Laksamana Ohnishi meninggalkan ruangan tersebut, maka Tamai malamitu pun langsung bekerja. Pikirannya dipenuhi dengan gambaran tentangkondisi 201 serta para personelnya. Selaku perwira pelaksana 201, diamengenal semua pilotnya. Bahkan banyak dari mereka sudah dikenalnyasejak masih dalam pendidikan. Para pilot muda itu tergabung dalam GrupUdara 201 dari Armada Udara Pertama AL Jepang dalam bulan Agustus 1944.Mereka baru merampungkan latihan dasar pada Oktober 1943 sewaktudimasukkan ke dalam Grup Udara 263 di Jepang, untuk menjalani latihanterbang tempur. Pelatihan baru berjalan separuh tatkala pada Februari1944 mereka mendadak diperintahkan ke Kepulauan Mariana di Pasifik untuktugas tempur.

Begitulah, dari Tinian, Palau, hingga Yap mereka terus bertempur,menghadapi lawan yang begitu kuat dan berpengalaman. Banyak dari parapilot muda itu yang gugur atau hilang di Pasifik. Mereka yang tersisapada bulan Agustus ditarik ke Filipina dan dimasukkan ke 201. Namun parapilot muda itu kini sudah merasakan pengalaman dan kegetiranpertempuran yang sesungguhnya. Mereka juga terinspirasi oleh Tamai darimasa pendidikan hingga sama-sama merasakan beratnya tugas di Pasifik.Tamai selalu menyemangati pilot muda bagai anak-anaknya sendiri, danmerekapun sebaliknya menganggap Tamai sebagai panutan, bahkan sebagaipengganti orangtua mereka. Karena itu bagi Tamai, tugas menyampaikantaktik baru serangan udara bunuh diri kepada mereka terasa bagai bebanyang berat sekali. Setelah berkonsultasi dengan para komandan skadron,maka malam itu dia pun memanggil semua pilot untuk berkumpul. Jumlahnya23 orang. Tamai menjelaskan perkembangan situasi perang terakhir, dankemudian dengan berhati-hati dia menyampaikan apa yang baru sajadiusulkan oleh Ohnishi.

Ternyata penjelasannya disambut dengan antusias oleh para pilot. Tamaitidak menyangka reaksi yang begitu spontan. Tangan-tangan diangkat keatas disertai sorak-sorai gembira. Moril dan semangat orang-orang muda ini terasa begitu tinggi.Kapten ini berusaha menyembunyikan rasa harunya seraya berpesan agarsemua itu sungguh-sungguh dirahasiakan. Pertemuan pun bubar dan parapilot kembali ke barak dengan berbagai pikiran masing-masing.

Tengah malam Tamai kembali ke ruang perwira, menyampaikan hasil pertemuan dengan para pilot. “Merekasemuanya masih mudamuda sekali. Meski saya tidak bisa membaca apa yangada dalam hati mereka, tetapi saya tak akan lupa wajah-wajah mereka yangmenunjukkan tekad kuat. Mata mereka pun bersinar-sinar. Mereka tentuberpikir, inilah saatnya untuk membalaskan rekan-rekan mereka yang gugurdi Kepulauan Mariana, Palau dan Yap. Sikap seperti itu sangat wajar danalami dalam hati kaum muda,” kata Tamai.

Shimpu terbentuk
Para perwira kini yakin bahwa satuan serangan bunuh diri segera dapatdibentuk. Tetapi siapa yang akan diserahi memimpin kesatuan ini? Untukmenentukannya tidaklah mudah, karena untuk memimpin satuan baru yangkhusus ini diperlukan perwira terbaik, dalam karakter maupunkemampuannya. Semua sependapat pemimpin kesatuan ini haruslah perwiralulusan akademi AL. Mereka juga menilai Naoshi Kanno adalah orang yangtepat. Namun letnan ini kebetulan sedang ditugaskan bersama sejumlahpilot untuk mengambil pesawat Zero yang baru keluar dari pabrik gunaditerbangkan ke Filipina.


suasana bekas pangkalan Grup Udara ke 201 ALJepang yang saat ini difungsikan sebagai tujuan wisata sejarah.

Kanno sebetulnya telah menolak ditugaskan ke Jepang, karena dia merasafront baru di Filipina segera pecah dan is harus terjun langsungmenghadapi musuh. Reputasinya sebagai pilot andal dikenal di antararekannya. Kisahnya menjatuhkan sebuah pengebom beratB-24 Liberator di sekitar Pulau Yap terbilang unik. Dia berusahamerontokkan pesawat Amerika itu dengan tembakan dari Zero-nya, namun takperrnah berhasil. Akhirnya dia melakukan taktik baru denganmenyerempetkan baling-baling pesawatnya ke rudder atau kemudi pesawat diekor B-24. Kanno nekat menghadapi musuhnya dari depan sembarimenghindari tembakan maupun baling-baling lawannya. Baru pada putaranketigalah dia berhasil. Bomber Amerika itu pun jauh ke laut.Tetapi serempetan itu membuatnya kehilangan kesadaran beberapa saathingga akhimya dia berhasil mendaratkan pesawatnya yang rusak cukupberat.

Akhirnya karena Kanno tidak di tempat, para perwira 201 setuju menunjuk Letnan Yukio Seki,yang dinilai memiliki kelebihan dibandingkan rekan-rekannya. Segera ditengah malam itu Seki dipanggil, dan Tamai pun dengan mata berkaca-kacamenjelaskan maksudnya. Perwira muda yang baru satu bulan datang dariFormosa itu menutup muka dengan tangan, terdiam tanpa gerak untukbeberapa waktu. Para perwira di sekelilingnya menahan napas, merasategang. Akhirnya Seki pelan-pelan mengangkat kepalanya sambil mengusaprambutnya seraya berkata : “Komandan, anda mutlak harus mengizinkan saya melaksanakan tugas tersebut.” Suaranya tenang dan meyakinkan. “Terima kasih,” jawab Tamai lega.


Salah satu ritual para penerbangkamikaze sebelum melancarkan misi bunuh dirinya adalah berdoa danmerenung sambil memegang bendera malahari terbit Jepang. Para pilotmeyakini misinya merupakan tindakan mulia dan terhormat demi membelabangsa dan tanah air.

Dengan setujunya Yukio Seki menjadi pimpinan unitkhusus tersebut, maka kesatuan serangan bunuh did atau Tokkotai ini punterbentuk sudah. Namun mengingat ini merupakan kesatuan khusus, makapara perwira pun memikirkan nama yang akan diberikan. Inoguchimengusulkan bagaimana jika dinamakan Shimpu, yang merupakan caralain membaca aksara yang berarti kamikaze atau angin dewata. “Itu bagus.Akhirnya kita siap menghembuskan angin dewata bersamanya,” kata Tamaimenanggapi.

Subuh 20 Oktober, terbenuknya kesatuan khusus serangan bunuh diriitu pun dilaporkan kepada Ohnishi, yang mengurung diri dalam kegelapandi salah satu kamar markas 201. Dengan persetujuannya maka langsungdibuat pengumuman resmi yang ditandatanganinya. Pokok pengumuman iniadalah “…terbentuknya sebuah korps khusus penyerang, yang akanmenghancurkan atau melumpuhkan kekuatan kapal induk musuh di perairantimur Filipina, jika mungkin sebelum 25 Oktober. Korps ini dinamaiKesatuan Serang Shimpu, yang terdiri dari 26 pesawat tempur, dimanaseparuhnya bertugas melaksanakan misi penabrakan diri, dan lainnyamelakukan tugas pengawalan. Kesatuan ini dibagi dalam empat kelompok : Shikisima, Yamato, Asahi, dan Yamazakura. Komandan kesatuan serang ini adalah Letnan Yukio Seki.”

Kini para pilot 201 tinggal menunggu instruksi selanjutnya, kapan harusmelancarkan serangannya. Tamai meminta mereka beristirahat cukupterlebih dulu. Seki sendiri menuju tempat tidurnya dengan ingatan kepadaibunya yang sudah menjanda serta istri yang baru dinikahinya beberapabulan berselang.

Dengan suatu keyakinan bahwa menjalankan misi kamikaze merupakan tugasmulia demi mempertahakan kehormatan bangsa, hampir semua pilot kamikazemenunjukkan moral yang tinggi sebelum menjalankan misinya. Kehidupanpara pilot kamikaze bahkan makin menunjukkan semangat ketika esokharinya mereka sudah mendapat kepastian untuk menjalankan misi.

Malam sebelum melaksanakan misi para pilot kamikaze berkumpul denganrekan-rekannya untuk merayakan perpisahan sambil minum Sake. Lagi-lagidalam suasana yang seharusnya penuh ketegangan para pilot justru ributkarena merasa iri dengan rekanrekannya yang sudah mendapat kepastianuntuk melaksanakan tugas kamikaze. Mendapat tugas kamikaze merupakansaat yang ditunggu-tunggu oleh para pilot yang sudah mengantre. Bagipara pilot sesuai keyakinannya, sukses menabrakkan diri ke kapal musuhberarti sukses pula memasuki Kuil Yasukuni, yang secara spiritualmerupakan surga bagi para patriot bangsa.



Esok harinya, sebelum para pilot kamikaze melaksanakan misinya, pesawattempur yang sedang dipanaskan oleh teknisi darat telah dilengkapipersenjataan untuk misi kamikaze. Persenjataan itu antara lain satu bomseberat 250 kg atau empat bom masing-masing seberat 60 kg. Semua bomsudah diperiksa pemicu dan dalam keadaan terkunci. Pemicu born baru akandiaktifkan setelah pilot mengincar dan fokus pada sasaran (kapalperang) yang telah diincar. Setelah mengenakan gear lengkap pilot,membawa pedang samurai sebagai simbol kesatria, mengenakan ikat kepalahachmachi, dan melaksanakan upacara minum sake para pilot kemudianmenaiki pesawatnya masing-masing. Sebelum terbang pilot melambaikantangan kepada rekan sejawat untuk mengucapkan perpisahan.



Tidak ada tangisan tapi kebanggaan. Ketika terbang pesawat dalamkecepatan tertentu agar masih bisa mengawasi sasaran yang berada dilaut. Begitu sasaran tampak, pilot segera melakukan manuver menukikmengarah ke kapal perang yang akan jadi calon korbannya. Hancurnya kapalmusuh dan juga pilot, akan mendapat sambutan penuh kehormatan darimiliter Jepang.


Topi Kamikaze
Takijiro Ohnishi, si Penggagas Kamikaze

Laksamana Jepang penggagas serangan bunuh diri kamikaze ini lahir di Hyogo pada tahun 1891. Dia lulus dari Akademi AL tahun 1912,dan sejak awal perwira muda ini sudah memperoleh pelatihan untukmerintis penerbangan AL, antara 1915 hingga 1918. Sehingga tidak heranapabila Takijiro Ohnishi dalam kariernya di AL, lebih banyak berhubungandengan kekuatan udara AL Jepang. Selama dua tahun ditempatkan diInggris dan Perancis sebagai resident officer(1918-20), Ohnishi banyak mengamati dan belajar tentang pembangunan kekuatan udara AL kedua negara Eropa tadi.


Ohnishi tiba di Mabalacat. Tampak sejumlah menyambutnya.
Sekembalinya di Jepang, dia menjadi instruktur di Sekolah Udara AL di Kasumiga Ura, kemudian diangkat sebagai komandan Kesatuan Udara AL di Sasebo (1926).Dari pangkalan udara AL di darat, Ohnishi tahun 1928 dipindahkan kekapal induk Hosho, untuk memimpin sayap udara di kapal ini. Selanjutnyadia pernah menjadi staf Armada Ketiga yang bermarkas di Shanghai, yang waktu itu (1932) mulai dikuasai Jepang. Dia akif dalam perencanaan serangan udara terhadap berbagai sasaran di China. Tahun 1935Ohnishi termasuk perwira AL yang gigih mengusulkan agar kapal indukdimasukkan sebagai unsur pokok kekuatan serang dalam armada, karena diapercaya sekali dengan potensi kekuatan udara kapal induk.

Takijiro Ohnishi dengan pangkat laksamana muda awal 1941 diangkat sebagai Kastaf Armada Udara Kesebelas. Bersama Commander Minoru Genda dan pemikir AL lainnya, Ohnishiterlibat dalam studi rahasia tentang kemungkinan penyerangan terhadapPearl Harbor, yang kemudian jadi dilaksanakan pada 7 Desember 1941.Begitu perang pecah, maka pasukan udaranya melancarkan rangkaianserangan yang menghancurkan kekuatan udara Amerika di Filipina.

Selanjutnya sebagai laksamana madya, tahun 1943 dia ditugasi memimpin Armada Udara Pertama di Filipina pada Oktober 1944,dengan tugas utama menggagalkan invasi Amerika. Dalam posisi memegangkomando inilah, Laksamana Ohnishi dapat mewujudkan gagasannya mengenaipembentukan resmi kesatuan khusus serangan bunuh diri atau kamikazeuntuk melawan serbuan Amerika di Teluk Leyte. Dalam mendesakkangagasan tersebut, Ohnishi dipengaruhi sekali oleh campuran antarakepercayaan mistis dan perhitungan praktis akan kemungkinan hasilnya.Kultus atau filosofi mengenai Bushido yang dianutnya, mengajarkan tentang kesetiaan mutlak, kepatuhan, serta pengorbanan diri. Dan itulah yang menjiwai kamikaze.

Harakiri
Perwira tinggi AL ini termasuk yang berpegang teguh pada sikap untuk berperang sampai mati. Ketika pada Mei 1945 diangkat sebagai Wakil Kastaf dari Staf Umum AL Kekaisaran,maka Ohnishi mendukung keras dilanjutkannya perang, padahal kondisijelas menunjukkan Jepang kehabisan harapan. Karena itu tatkala mendengarsiaran takluknya Jepang yang disampaikan Kaisar pada 15 Agustus, dia pun bunuh diri pada pagi-pagi 16 Agustus, setelah malam harinya mengundang sejumlah perwira stafnya untuk jamuan perpisahan di kediamannya.


Asisten Ohnishi membacakan penyerahan Jepang kepada Sekutu dan disusul harakiri Onishi keesokan harinya.
Pagi itu ajudannya dikabari bahwa Laksamana Ohnishi telah melakukanharakiri, ritual bunuh diri. Ajudan bergegas ke rumah laksamana, danmenemukannya dalam keadaan sekarat namun masih sadar. Ohnishi telahmenyobek perutnya dan kemudian berusaha memotong lehernya sendiri, Namuntampaknya kurang berhasil karena dia tidak memiliki tenaga lagi. Diamelarang ajudan untuk mencari pertolongan medis maupun membantunyamempercepat kematian. Dengan sengaja dia membiarkan did menderita sampaiscat kematiannya tiba pada senja hari pukul 18.00. No

Menjelang melakukan ritual harakiri, Ohnishi sempat menuliskan pesanterakhirnya, yang antara lain menyatakan pujian dan penghargaannyaterhadap jiwa-jiwa para pilot kamikaze. “Merekabertempur dan gugur secara gagah berani, dengan kepercayaan terhadapkemenangan akhir kita. Dalam kematian, saya berharap dapat berdamaidengan kegagalan saya dalam ikut mencapai kemenangan, dan saya mohonmaaf terhadap jiwa para penerbang yang telah gugurserta keluarga merekayang berduka. Saya harapkan kaum muda Jepang menemukan moral dalamkematian saya….”




OHKA, Bunga Sakura yang Menakutkan
Kamikaze yang resmi dibentuk Laksdya Takijiro Ohnishi pada 20 Oktober 1944,dalam kenyataannya bukanlah hanya terdiri dari pesawat terbangbermuatan born yang ditabrakkan pilotnya ke kapal perang musuh. ALJepang juga menyiapkan born terbang, berupa roket bermuatan peledak.Bom terbang ini dijatuhkan dari sebuah pesawat pengebom. Begitu lepasdari pesawat induknya, mesin roket akan menyala dan melesatkan roket kearah sasaran. Pengendalinya seorang pilot, karena sistem kendali radiowaktu itu masih dalam pengembangan

Seorang letnan muda AL bernama Shohichi Ota dikenal sebagaipencetus gagasan born terbang ini. Ia berpikir, hasil serangan bunuhdiri dengan senjata ini akan jauh lebih besar dibanding pesawat terbangbermuatan bom. Sebab kecepatan roket lebih tinggi dan muatan peledaknyapun lebih besar. Ota diketahui berusaha keras `menjual’gagasannya kepada atasannya. Pada suatu hari pertengahan 1944, ia datangke Laboratorium Riset Aeronautik AL dan menemui pimpinan bagianperancangan “Pesawat Masa Depan”, Letkol Tadano Mild, seorang perwira teknik yang andal.


Profil Ohka yang merupakan bornterbang bertenaga roket yang dikendalikan seorang pilot. Sejumlahpesawat pengebom Jepang, Mitsubishi G4M2, yang bisa berfungsi sebagaipenggendong Ohka sebelum diluncurkan ke target musuh.

Dalam pertemuan yang dihadiri pimpinan laboratorium Laksamana Misao Wadadan beberapa perwira peneliti lainnya, Letda Oka menjelaskan konsepborn roketnya yang dapat dilepaskan dari sebuah pengebom serang Betty dari Mitsubishi. Propelan roket ini adalah kondensasi hydrogen peroxide dan hydrated hydrogen.Bahan bakar cair yang dikembangkan Mitsubishi ini telah dimanfaatkan ADJepang guna mengembangkan roketnya. Ota mengatakan propelan ini pundipakai Jerman untuk roket Komet. Tetapi Mild tak terkesan. “Ini orang pasti tolol. Beginikah yang ia sebut sebagai senjata baru?” pikir Mild.

Dikendalikan pilot
Mild lalu bertanya mengenai sistem pengendaliannya, namun Letnan Otatidak segera menjawab dan malah tampak agak gelisah. Mild pun mengulangpertanyaannya, dengan menerangkan bahwa yang ia maksud adalah peralatanuntuk memastikan bahwa roket akan tepat mengenai sasarannya. Ota lalumengangguk dan menyahut. “Seseorang yang berada di dalamnya.” Mild tak percaya dengan apa yang ia dengar. “Apa,” teriaknya bercampur antara tidak percaya dan marah. “Kamu benar-benar idiot. Kita tidak akan pernah membuat barang semacam itu,” tambah Mild.


Sejumlah tentara Jepang sedang mengerumuni Ohka Glide Bomb di suatu tempat yang kemudian tidak jadi diterbangkan.
Wajah Ota memerah, tetapi berusaha tenang. Dia lalu mengingatkan betapaposisi Jepang dalam perang ini semakin mencemaskan. Musuh menguasaiudara, dan Jepang tidak mungkin menghentikan kekuatan invasi musuh hanyadengan cara konvensional. “Rencana saya adalah menghancurkan armadakapal induk musuh dengan menabrakkan diri guna membalikkan situasi. Inivital buat kelangsungan hidup negara kita. Karena itu kita harus membuatsenjata ini”.

Perdebatan sengit itu berakhir ketika Letkol Mild bertanya kepada Ota. “Kamu menyarankan senjata ini ditabrakkan ke sasaran, tetapi siapa yang akan memilotinya.” Langsung Letnan Ota menjawab, “Tentu saja saya yang akan melakukan.”Seusai pertemuan, Mild curiga bahwa Laksmana Wada selaku pimpinanlaboratorium riset AL diam-diam telah mendukung gagasan Ota, dan bahkanakan merekomendasikannya kepada jajaran lebih tinggi di Mabes AL.


Profil Ohka dalam kondisi utuh danditempatkan di museum Smithsonian, AS. Ohka Model 22 ini dibawa dariJepang pada Desember 1945 dan baru masuk Smithsonian tahun 1948.
Ternyata benar. Wada meneruskan gagasan Ota kepada Departemen AeronautikAL, yang langsung menindaklanjutinya. Akhirnya hal ini sampai kekalangan pimpinan Staf Umum Mabes AL. Mereka tertarik karena senjata inimungkin memang berguna dalam Operasi Sho yangakan dilancarkan untuk menahan invasi Amerika. Pertengahan Agustus 1944keluar instruksi kepada Laboratorium Riset Aeronautik AL agar memulaiproduksi percobaan born roket yang diberi nama sandi Maru Dai. Maru artinya lingkaran, dan Dai yang juga bisa dibaca sebagai “0″, adalah untuk menghormati penemunya, Shoichi Ota. Mild pun menyerah.

Bunga ceri yang meledak
Bom terbang ini dirancang memiliki panjang 6,07 m, tinggi 1,16 m, dan rentang sayap 5,12 m. Roket sayap beratnya 140 kg, roket pada badan 360 kg, dan badan pesawat sendiri 440 kg. Bahan peledaknya mencapai 1.200 kg, sehingga berat seluruh born terbang ini 2.140 kg.Berbagai uji coba secara intensif dilakukan, termasuk oleh Tadano Mild,perwira teknik yang semula menentang keras roket untuk serangan bunuhdiri tersebut.


Situasi dan peta Kanoya Air Base di Kyushu yang merupakan pangkalan bagi grup kamikaze Korps Dewa Guntur.
Satu-satunya soal pada Maru Dai adalah jarak jelajahnya, paling banter hanya mencapai 60 km. Padahal jarak terbang pesawat Amerika untuk melindungi kapal perangnya mencapai 90 km.Ini berarti sebelum cukup mendekati sasaran, pesawat pengebom pembawaMaru Dai dapat diserang oleh pesawat patroli musuh. Karena itu tak adajalan lain, pesawat pengebom Jepang harus mampu menembus patroli pesawatAmerika, serta mencapai jarak hanya 25-30 km dari sasaran untukmelepaskan bom terbangnya. Untuk itu diperlukan pesawat pemburu gunamelindungi. Awal September, dari fasilitaslaboratorium AL yang dijaga keras kerahasiaannya, muncul dua pesawat bomroket yang telah selesai dibuat.

Keduanya khusus untuk uji coba terbang, dan diberi nama resmi Ohka atau “Bunga Ceri yang Meledak”.Pada kedua sisi hidungnya, digambari bunga ceri berwana merah muda ataupink. Uji terbang dengan dilepas dari pengebom Betty dinyatakanberhasil, termasuk sebuah Ohka yang mampu didaratkan kembali olehpilotnya. Namun ada juga pilot yang tewas ketika gagal melakukan pendaratan. Setelah rangkaian uji coba, bulan November mulai dilakukan latihan bagi para calon penerbangnya.

Korps Dewa Guntur
Para pilot yang tergabung dalam Korps Dewa Guntur (Thunder Gods Corps) ini dipimpin Kolonel Motoharu Okamura,yang sejak awal terlibat dalam program pengembangan Ohka sertapembentukan korps penerbangnya. Okamura sejak pertengahan 1944 selalumengusulkan cara serangan khusus terhadap armada Amerika. Istilah ‘serangan khusus’ini adalah sekadar untuk menghaluskan kata `serangan bunuh diri.Januari 1945 datang utusan Kaisar ke pangkalan korps, menyatakanpenghargaan atas semangat para pilotnya yang ketika itu sudah lebih dari150 orang.


Dua pesawat pengebom Mitsubishi G4 M2.
Selanjutnya korps disebar, antara lain ke Jepang bagian selatan juga ke pangkalan di Taiwan dan Shanghai. Markas besar korps ini di pangkalan udara Konoya di Kyushu, Jepang bagian selatan. Korps saat itu selain sudah memiliki 162 Ohka dan 72 pesawat induknya, juga mendapat 108 pesawat Zero tipe Z-Serang khusus untuk serangan bunuh diri.Sementara itu persiapan invasi musuh semakin terasa. Pesawat Amerikaterus melakukan pengintaaian dan serangan terhadap berbagai sasaran diJepang, termasuk mulai memakai pengebom strategis B-29.

Tanggal 17 Maret, Laksdya Matome Ugaki selaku PanglimaArmada Udara Kelima AL menerima laporan adanya armada musuh yangmendekati Kyushu. Ugaki terus memantau. Pada dinihari 18 Maret iamemerintahkan menyiapkan serangan all-out. Tetapi hari itu tak kurangdari 1.460 pesawat Amerika mendahului menyerang. Seusai serangan itu,Ugaki meminta Korps Dewa Guntur melakukan aksi pertamanya. Namungempuran hebat Amerika datang lagi, sehingga rencana Jepang berkamikaze dengan mengoperasikan Ohta pun gagal.

Tugas yang Gagal
Baru pada 21 Maret datang perintah resmi untuk misi pertama Korps Dewa Guntur. Persiapan segera dilakukan, dan Letnan Kentaro Mitsuhashibeserta 14 pitnya. Tugas pertama menyerang dengan bom terbang.Merekamemotong kuku dan rambut, menaruhnya dalam kotak kayu bersama suratperpisahan bagi orangtua masing-masing.


Sejumlah pilot andalan dari KorpsDewa Guntur sedang berpose di depan pesawat Zero sambil mengembangkantawa (hawah). Tugas sebagai pilot kamikaze yang diyakini sebagai wahanauntuk menjaga kehormatan bangsa dan nasionalisme tidak menyebakan merekatakut mati tapi justru dilaksanakan dengan penuh kebanggaan.

Upacara pelepasan dilakukan, dihadiri Laksamana Ugaki, sementara komandan korps Kolonel Dkamura terbata-bata mengucapan selamat jalan kepada 15 anak buahnya. Pada giliran Mitsuhashi untuk berbicara, ia hanya mengatakan, “Saya tidak punya kata-kata lain untuk disampaikan. Marilah kita mati bersama-sama.”

Serangan bunuh diri pertama dengan “ledakan bunga ceri” ternyata gagal. Pilotpesawat Zero pengawal yang berhasil kembali dengan pesawatnya penuhlubang peluru menuturkan, bahwa mereka disergap oleh sekitar 50 pesawatAmerika. Sehingga dalam tempo 10 menit, sembilan pesawat induk Betty dandua pengebom lain khusus untuk tugas serangan bunuh diri, rontok dariudara. Pesawat Zero pengawal berusaha melawan, tetapi kalah dan harusberpencar. Beberapa Betty terpaksa membuang Ohta mereka sebelumwaktunya, agar lebih lincah menghindari serangan pesawat musuh. PilotZero tadi melaporkan pada akhirnya tersisa empat Betty, yang kemudianterlihat terbang rapat sayap ke sayap dan bersama-sama menukik ke laut.

Meskipun pada debutnya gagal total, tetapi serangan dengan Ohka terusberlangsung. Hasilnya pada umumnya kurang sesuai seperti yangdiharapkan. Sehingg Amerika pun bahkan mengejek senjata Jepang itu dengan sebutan Baka atau ‘Gila’, Akhirnya pada 22 Agustus atau satu minggu setelah takluknya Jepang, Korps Dewa Guntur dibubarkan atas perintah Armada Udara Kelima AL yang telah ditinggalkan oleh panglimanya Laksamana Ugaki.Dia telah melakukan serangan bunuh diri terakhir ke arah Okinawa denganpesawat pengebom-tukik pada 15 Agustus. Komandan korps Kolonel Okamurasibuk membakari dokumen korpsnya. “Segala apa yang pernah kita buat dan jalankan, kini tinggallah jadi sejarah,” ujarnya.

Nasib Shoichi Ota, penemu Ohka, sesudah perang berubah misterius. Adayang menyebutkan ia sebetulnya bukanlah penemu senjata bom terbangtersebut, melainkan hanya boneka yang diperalat oleh sementara tokoh AL.Mereka ini malu dan takut apabila diketahui sebagai penggagas seranganbunuh diri dengan born terbang. Laporan lain menyebutkan Ota bersembunyidan menyamar menjadi penduduk desa dengan berganti nama. Ada pula yangmengatakan ia pernah pinjam uang dari para mantan anggota Korps DewaGuntur, tetapi lalu menghilang. Usaha melacaknya untuk keperluan sebagaisumber sejarah tidak pernah berhasil hingga sekarang.


cool

attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty senjata sniper yang dimiliki indonesia

Post  attar Tue Mar 06, 2012 10:37 am


Beragam senapan sniper di gunakan di lingkungan TNI saat ini. Beda dengan polri yang hanya memiliki satuan 1 gegana dan Detasemen 88 Anti Teror. Sniper yang di gunakan lebih aman, yaitu Armalite AR-10T buatan Amerika Serikat. Sebenarnya tidak efektif bagi sebuah Korps. Tapi ya sudah, berikut parade sniper yang digunakan TNI-Polri

REMINGTON 700
Inilah salah satu senapan sniper terbaik di dunia. Dikembangkan dari keberhasilan Winchester 70, Remington 700 belakangan di pilih lagi saat AS butuh sniper baru, M24 Remington mengembangkan model 700 sejak 1962, ketika Winchester menolak permintaan Marinir AS untuk penggantian Laras. Charlos Hatchock termasuk pengguna model 700. Foto di atas adalah Winchester 70.

Nama : Remington 700
Kaliber :7,62 x 51 mm
Sistem : Bolt Action
Berat : 4,08 kg kosong tanpa telescope
Panjang : 1,662 mm
Laras : 660 mm
Pengguna : Marinir



GALIL GALATZ/99 R
Ide dasarnya tak lain senapan serbu AB Israel Galil AR. Lewat proses publikasi lahirlah Galil Galatz. Tak sukses pendahulunya galatz konon punya akurasi rada payah. Selain itu, ongkos produksinya juga mahal. Meski sempat di produksi banyak, IMI terpaksa merilis versi lanjutnya Galil 99r sistem otomatis.
Nama : Galil 99R
Kaliber : 7,62 mm
Panjang : 111,5 cm
Laras : -
Berat : 6,4 kg
Sistem : Semi outo
Magasen : 20
Pengguna : Kostrad

SPR-1
SPR alias Senjata Penembak Runduk buatan PT. Pindad Indonesia ini sudah menjadi standar TNI. Secara keseluruhan, semua persyaratan sudah dimiliki. Mulai dari laras yang panjang, teleskop dan bipod yang ampuh membidik target dengan jaminan akurasi dan stabilitas tinggi. Hanya sayang, body masih menggunakan kayu.

Nama : SPR-1
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : Bolt Action
Alat bidik : teleskop
Pengguna : TNI


SIG SHR 970

Baik varian STR maupun SHR 970, sama-sama dikembangkan dari SHR (Swiss Hunting Rifle) oleh pabrik SIGarms, Swiss. SHR merupakan lightweight Tacicla Rifle, sementara STR Long Range Rifle. Kelebihan SIG 970 adalah kemudahan mengganti laras dan Kaliber. SIG SHR 970 Tactical Rifle Kaliber 7,62mm x 51 mm

Nama : SIG LTR 970
Kaliber : 7,62mm NATO (.308 WIN) atau 300 Win Magnum
Sistem : Bolt Action, rotating bolt
Laras : 690 mm
Berat : 4,43 kg kosong tanpa scope
Panjang : 1.143 mm
Pengguna : Den Bravo 90


HECATE II

Tak Banyak satuan TNI memiliki sniper berat sekelas FNH/PGM Ultima Ratio Hacate II. Mengusung kaliber 12,7 mm dan bobot yang berat, pastilah akurasinya bagus. Mungkin karena spesialisasi teror pesawat terbang, bravo 90 memilih Hacate II yang pelurunya anti material.
undefined

Kaliber : 50 BMG (12,7 x 99m)
Sistem : Bolt Action
Laras : 700 mm
Berat : 13,8 Kg
Panjang : 1.380 mm
Magasen : 7 Peluru
Pengguna : Den Bravo 90

SIG SAUER SSG 3000
SSG 300 dibuat oleh SIG Arms, Swiss dan J.P Sauer Jerman. SSG 3000 dikembangkan dari senapan target sauer200STR. Masih menganut sistem Bolt Action, hanya saja anak pelurunya sudah pake rumah alias magasin.
undefined

Nama : SIG Sauer SSG 3000
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Panjang : 1.180 mm
Laras : 610 mm
Weight : 6,2 kg
Magasin : 5
Pengguna : Den Bravo 90, marinir

BRNO CZ550

Jujur saja, sniper satu ini masih berteknologi lawas. Senjata ini berasal dari Republik Chechnya dan pernah terihat di Markas Kepala Negara , Paspamres. Cz550 merupakan versi modern dari modal 70 dan mauser 98
undefined

Nama : Brno cz 550
Kaliber : 7,62 mm
Sistem : bolt Action
Pengguna : Paspamres


ARMALITE AR-10

Detasmen 88 Antiteror Polda Metro Jaya di dapati menggunakan AR-10 bukannya M-24 seperti yang disebut-sebut selama ini. Belum ada prestasi yang bisa disebut. Berhubung masih baru. Tim memasangkan dengan tropong bushnell.
undefined

Nama : AR-10
Kaliber : .308 / 7,62 mm (.243 win)
Laras : 610 mm
Berat : 4,72 kg
Sistem : Gas operated, Rotating bolt, semi-auto
Akurasi : 1” groups at 100 yard (93m) dengan ketepatan (1moa)
Pengguna : Den 88 AT Polri


STEYR SSG-69
Steyr Mannilicher MOD SSG-69 bolt Action kaliber 7,62 x 51mm diproduksi oleh steyr Daimter puch, swis, sudah menjadi sniper standar AD Austria

Nama : SSG 69
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : bolt Action
Alat bidk : teleskop
Pengguna : Yonif Linud 328

SIG SG 550
Dibuat oleh SAN Swiss ARMS (sekarang anggota dari grup SIGARMS). Sniper SG 550 sangat cocok untuk penembakan jarak menengah dan digunakan oleh polisi antiteror. Karena sangat mudah di operasikan dan mempunyai akurasi yang baik.
undefined

Nama : SG-550
Kaliber : 5.58 mm Nato (.223 Rem)
Sisitem : Gas, semi-auto
Laras : 650 mm
Berat : 7,02 kg
Panjang : 1.130 mm
Magasin : 5,20,30
Pengguna : Marinir


cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Peluru Es (Mematikan & Tak Terdeteksi)

Post  attar Tue Mar 06, 2012 11:49 am

Kenapa peluru dibuat dari es ? Pertanyaan ini muncul begitu kita mendengar "Peluru Es". Sesuai dengan fungsi peluru, idenya adalah untuk membunuh, tetapi dengan desain yang sedemikian rupa bisa membuat siapa yang menembakkan peluru tersebut tidak akan terlacak (tidak meninggalkan jejak). Mungkin di Film-film box office sudah pernah kita melihatnya.

"Peluru es" (terbuat dari es kering) dijodohkan dengan senjata yang menembakkan proyektil ke tubuh korban. Namun apakah mungkin peluru jenis ini bisa diibuat??

Membentuk sepotong es kering menjadi berbentuk peluru memang sangat memungkinkan, namun "peluru" akan hancur atau pecah ketika dipanasi (peluru diledakan dalam senapan). Ini masih menjadi PR bagi para ilmuwan senjata dunia.

Meskipun demikian, ada material lain yang mungkin bisa digunakan sebagai bahan pengganti es kering, bahan tersebut adalah Galium. Gallium adalah Zat padat, tapi itu bukan logam yang sangat baik, agak rapuh. Jadi tidak tahu apakah peluru bisa dibuat dengan bahan Galium, tapi yang pasti lebih tahan lama dibandingkan es kering.

Galium meleleh tepat di atas suhu ruangan (apalagi suhu badan), sehingga peluru akan meleleh dalam tubuh sebelum tubuh dimasukkan pendingin. Benjolan dari galium dapat direcover, tapi jelas tidak akan mempertahankan tanda-tanda identifikasi.

Kesimpulannya : suatu saat nanti mungkin dalam waktu dekat para engineer senjata akan mengembangkan peluru yang tak terdeteksi ini, kita tunggu saja perkembangannya; mungkin saja memakai Dry Ice (CO2 padat) atau gallium atau bahkan akan menemukan material lain yang lebih baik lagi.


cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Sejarah Sniper di Masa Perang Dunia II (1939 – 1945)

Post  attar Tue Mar 06, 2012 11:54 am

Perang Dunia II adalah perang besar yang paling banyak menghasilkan rekor-rekor sniper yang spektakuler dan pastinya tak akan bisa terpecahkan lagi pada masa kini. Dari 54 orang top snipers di Perang Dunia II yang tercatat dalam sejarah, 49 orang dari mereka berhasil menembak lebih dari 100 orang tentara musuh dan 6 orang diantaranya adalah wanita.

Masih banyak top sniper dari berbagai negara yang tidak pernah dicatat dalam sejarah Perang Dunia II, karena umumnya kegiatan para snipers termasuk dalam kategori rahasia militer (kecuali bila untuk kepentingan propaganda), ditambah lagi oleh banyaknya dokumen-dokumen yang hilang, musnah karena perang dan rusak dimakan usia.

Selama puluhan tahun para pencinta sejarah militer dan para penggemar senjata bersusah payah mengumpulkan dan memverifikasi ulang berbagai dokumen, data-data dan cerita mengenai para top snipers.

Walaupun Finlandia memegang rekor tertinggi sniper dunia, daftar top snipers Perang Dunia II didominasi oleh para sniper Rusia. Ini merupakan bukti bahwa pelatihan, organisasi, taktik dan strategi untuk para sniper Rusia lebih maju dari negara-negara lain saat itu.

Dalam Perang Dunia ke 2, perlombaan teknologi senjata berlangsung dengan sangat cepat, dimulai dengan ditemukannya radar, artileri roket, pesawat jet, bazooka, senapan serbu, peluru kendali dan lain-lain yang diakhiri dengan bom atom.

Senapan sniper juga berkembang dengan pesat, dimulai dengan Rusia yang mengeluarkan senapan sniper semi automatic pertama didunia Tokarev SVT38 (kemudian digantikan SVT40). Jerman segera mengikutinya dengan menjiplak Tokarev SVT40 menjadi senapan semi automatic Gewehr 41 (Walther) yang kemudian digantikan Gewehr 43 (G43) buatan Walther. AD Amerika pun tak mau ketinggalan dalam perlombaan senapan sniper ini dengan mengeluarkan senapan Garrand M1C dan M1D, sedangkan US Marine Corps yang lebih konservatif tetap menggunakan senapan sniper bolt action Springfield M1903.

Sementara itu Inggris juga bersikap konservatif dan menganggap senapan semi automatic kurang akurat dan handal untuk dijadikan senapan sniper. Sampai akhir perang, Angkatan Bersenjata Inggris tetap setia menggunakan senapan sniper bolt action L42A1 yang dibuat berdasarkan senapan Lee Enfield Mk.IV


Senapan semi automatic memungkinkan sniper menembak lebih dari 1 sasaran dengan cepat; bahkan bila tembakan pertama meleset, ia masih punya kesempatan berikutnya untuk menembak musuh dengan cepat. Tetapi karena teknologinya yang belum matang, senapan sniper semi automatic (saat itu) masih punya banyak kekurangan a.l. lebih berat, mahal, rumit, kurang handal, sering macet dan kurang akurat untuk jarak diatas 500 m.


Pada bulan-bulan terakhir Perang Dunia ke 2, Jerman juga bereksprimen membuat senapan serbu (assault gun) pertama Strumgewehr 44 (Haenel) yang diberi telescope untuk sniper jarak pendek (dibawah 300 m). Selain senapan, teropong alat bidik (telescope) pun berkembang kekuatan pembesarannya, dimulai dari 1,5X kemudian 3,5X, 4X dan terakhir 6X .

Pada bulan-bulan terakhir Perang Dunia ke 2, Jerman menciptakan teropong malam infra merah pertama didunia. Telescope infra merah itu masih harus dibantu dengan lampu sorot infra merah yang dipasang pada senapan serbu Strumgewehr 44 (Stg 44) buatan Haenel. Oleh Jerman sistim ini diberi nama “Vampir”; walaupun jarak pandangnya masih belum jauh (+150 m), sistem Vampir ini memungkin sniper mereka untuk menembak musuh dengan tepat dikegelapan malam.

cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Re: ALL ABOUT MILITER...

Post  YAKUSA Tue Mar 06, 2012 10:21 pm

Masih menunggu posting yg lebih menantang.. hajar

Info2 rahasia intelejen gan, kayak Wikileaks gitu tuh.. jitax
YAKUSA
YAKUSA
Assisten Manager
Assisten Manager

Jumlah posting : 75
Join date : 01.10.11

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Re: ALL ABOUT MILITER...

Post  attar Wed Mar 07, 2012 10:37 am

YAKUSA wrote:Masih menunggu posting yg lebih menantang.. hajar

Info2 rahasia intelejen gan, kayak Wikileaks gitu tuh.. jitax


Hadeeh.....malah di bata...si agan ini tega bangeets.. sedih cendol
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Ilmu Hitam Digunakan B**** I****** N**** (B**) utk bunuh Munir

Post  attar Wed Mar 07, 2012 1:33 pm

Info Bocoran Dokumen Wikileaks Ilmu Hitam Digunakan B**** I****** N**** B** Bunuh Munir. Pemerintah Amerika Serikat (AS) meragukan pemerintah Indonesia akan dapat menangkap dalang di balik pembunuhan aktivis HAM Munir. AS juga mengatakan bahwa Badan I***** N***** (B**) beberapa kali pernah mencoba membunuh Munir, salah satunya dengan ilmu hitam (santet).... Suspect Suspect

Hal ini tertuang dalam laporan memo Kedutaan Besar AS di Jakarta , pada laporan tersebut dikatakan bahwa diplomat AS di Jakarta mendapatkan penjelasan mengenai kasus Munir dari keterangan beberapa orang pejabat tinggi Polri.

Pada penjelasan tersebut, dikatakan bahwa pejabat tinggi B** menjadi dalang pembunuhan Munir. Aktivis HAM ini juga bahkan pernah beberapa kali mengalami percobaan pembunuhan dengan berbagai cara.

Pada memo April 2007 yang berjudul 'Kemungkinan Keterlibatan Pejabat Tinggi' tersebut, sumber salah satu pejabat tinggi Kepolisian Indonesia mengatakan pada Kedubes AS pada Desember 2006 bahwa pejabat tinggi B** tersangkanya.

Memo tersebut mengatakan bahwa seorang pengacara pembela HAM juga mengaku dia telah mendapatkan informasi dari polisi mengenai keterlibatan pejabat tinggi B** tersebut.Pejabat Kepolisian memberitahukan kepada seorang pengacara HAM pada bulan Januari bahwa pejabat tinggi B** tersebut memimpin dua pertemuan mengenai rencana pembunuhan Munir. Hal itu didasarkan atas pengakuan saksi dari B** yang sampai sekarang takut untuk bersaksi secara formal di depan pengadilan.

Kemudian pejabat polisi tersebut mengatakan bahwa waktu dan metode pembunuhan berubah dari rencana yang didiskusikan, sebelumnya Munir direncanakan akan dibunuh di kantornya....

Walau demikian, pejabat B** tersebut tidak mendapatkan hukuman apapun atas keterlibatannya atas pembunuhan Munir yang dilakukan di dalam pesawat Garuda tujuan Belanda para 7 September 2004.

Para diplomat AS dalam memo tersebut juga meragukan keseriusan Polri dalam mengungkap kasus Munir. Memo mengatakan bahwa kemajuan yang dilakukan Polri hanya karena desakan dari masyarakat internasional. Muchdi PR yang menjadi terdakwa utama juga bebas, dia kini aktif berpolitik bersama Partai G******A

Memo kedubes AS lainnya bulan Juni 2008 mengungkapkan, berbagai usaha pembunuhan Munir yang dilakukan BIN. Hal ini didapat dari bukti-bukti Kepolisian yang memuat hasil pertemuan beberapa pejabat B**.... Suspect affraid

Note : B** telah membuat beberapa skenario pembunuhan, termasuk menggunakan penembak jitu (sniper), bom mobil, dan bahkan ilmu hitam. Beberapa usaha pembunuhan gagal sebelum Munir akhirnya tewas diracun.....

...kaabooorr...... travel travel travel
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Re: ALL ABOUT MILITER...

Post  Kungfu Panda Thu Mar 08, 2012 10:51 am

big_cendol nice posting gan dikasih: cendol2 .. lanjutkan gan!!
Kungfu Panda
Kungfu Panda
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 16
Join date : 02.12.11

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Re: ALL ABOUT MILITER...

Post  attar Mon Mar 12, 2012 11:43 am

Kungfu Panda wrote: big_cendol nice posting gan dikasih: cendol2 .. lanjutkan gan!!




makasi cendolnya gan... salaman
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Leonidas Skuadron Pasukan Kamikaze Ala Nazi Jerman

Post  attar Mon Mar 12, 2012 1:12 pm

Nazi semasa Perang Dunia II rupanya juga memiliki unit bunuh diri yang dinamakan Selbstopfereinsatz. Satuan bunuh diri dibentuk untuk menghentikan gerak maju pasukan Soviet, dengan tugas utama menghancurkan akses jalan.. Sebanyak 35 pilot meregang nyawa, sebagai wujud kesetiaan mereka.

Di luar Jepang dengan kamikaze-nya, di negara lain tak dijumpai taktik serangan bunuh diri dengan pesawat yang terorganisasi seperti kamikaze. Kalau pun ada, maka umumnya merupakan aksi individual para pilotnya sendiri. Dalam Perang Dunia II di Eropa, ketika Jerman Nazi melancarkan invasi terhadap Uni Soviet dengan Operasi Barbarossa-nya, maka berbagai laporan menyebutkan sejumlah pilot Rusia dengan sengaja menabrakkan pesawat mereka terhadap pesawat Luftwaffe yang menyerang dengan kekuatan besar. Namun aksi heroik tersebut tampaknya lebih dipicu oleh rasa putus asa bercampur kebencian terhadap agresor Nazi, dan bukannya karena perintah atau petunjuk resmi atasan atau lembaganya.

Begitu pula sewaktu Jerman Nazi dipukul mundur dan terdesak di front timur, dilaporkan para pilot Jerman acap menabrakkan pesawatnya ke pesawat pengebom Soviet, sehingga kedua-duanya jatuh. Kejadian seperti ini misalnya terjadi sekitar pertengahan April 1945, tatkala pasukan Soviet berhasil menyeberangi Sungai Oder dan mulai memasuki wilayah Jerman. Apabila laporan ini benar, maka sungguh ironis, sebab merupakan kebalikan dari apa yang terjadi sewaktu Barbarossa pertengahan 1941!Untuk menghancurkan jembatan Soviet ini, maka salah satu Skadron Luftwaffe yang dikenal dengan nama Skadron Leonidas (Pemimpin Sparta yang pada 460 SM berhasil menahan pasukan Persia yang jauh lebih besar di celah Thermopylae di Yunani Tel gah. Leonidas dan 300 pasukannya bertempur sampai semuanya gugur termasuk dirinya sendiri).

Skadron yang berpangkalan di Juterborg ini tampaknya bertindak sendiri dalam usaha menahan majunya Tentara Merah. Skadron pimpinan Letkol Heiner Lange ini menyebut kesatuan khususnya Selbstopfereinsatz, yang kira-kira berarti misi dengan kerelaaan mengorbankan dinsendiri, self-sacrifice mission.Mereka yang bergabung menandatangani pernyataan yang diakhiri dengan kalimat, “bahwa saya memahami dengan amat jelas, misi saya niscaya berakhir dengan kematian”. Skadron Leonidas pada 16 April 1945 mengadakan “dansa perpisahan”, yang diikuti para pilotnya serta mengundang sejumlah wanita muda anggota Luftwaffe yang bertugas di kesatuan sinyal pangkalan ini. Hadir pula Mayjen Fuchs, panglima pasukan Jerman di wilayah itu yang dikabarkan “menahan air matanya” dalam acara perpisahan tersebut.Ketika pasukan Sekutu merencanakan untuk melancarkan pendaratan di Normandia lewat Operation Overlord atau D-Day pada bulan Juni 1944 pasukan Nazi Jerman sebenarnya sudah bersiap menyambutnya. Seluruh warga Jerman termasuk Hitler sudah menyadari jika operasi itu berhasil keberadaan negeri Jerman pasti terancam. Untuk menggagallkan Operation Overlord, pimpinan Angkatan Udara Nazi Jerman, Luftwaffe, Herman Goering diam-diam membentuk unit serangan bunuh diri layaknya kamikaze. Pesawat yang digunakan untuk misi kamikaze Luftwaffe itu adalah Focke Wulf 190 yang dimuati born seberat lebih dari 1.500 kg dan kemudian dijatuhkan kepada targetnya.Menerbangkan FW-190 bermuatan bom seberat lebih dari 1.500 kg bukanlah perkara mudah. Selain berbahaya, bahkan untuk take off dan landing saja sangat sulit. Karena itu, tidak ada seorang pilot pun yang berani menerbangkannya. Hitler yang kemudian mengetahui proyek kamikaze Luftwaffe tersebut malah marah dan memerintahkan untuk menghentikannya.

Bagi Hitler adalah tidak pantas para pemuda Jerman sampai menjalankan misi bunuh diri dengan hasil yang akan sia-sia belaka. Program kamikaze FW-190 pun berhenti bahkan komandan yang bertanggungjawab dipindahkan ke pos yang lain. Namun ketika Operation Overlord yang dilancarkan Sekutu ternyata berhasil dan pergerakannya mulai menuju tanah Jerman para petinggi Nazi pun kaget. Hitler bahkan baru menyadari perlunya dibentuk kekuatan khusus untuk menghadang gerak maju pasukan Sekutu di front Eropa Barat.Aksi nekat kamikaze Nazi Jerman diwarnai aksi dua rekan akrab yang sama-sama bersepakat untuk menabrakkan diri pada satu bomber dan mati bersama. Tapi salah satu pilot berhasil bail out dan mendarat selamat meskipun terdapat 19 lubang peluru di parasut dan jaketnya. Kisah-kisah heroik di tengah aksi nekat kamikaze Nazi Jerman terus saja berlangsung. Tapi hingga menjelang sore hari dan seluruh pesawat bomber AS dan pelindungnya akhirnya kembali lagi ke pangkalan, perlawanan kamikaze Nazi ternyata tidak menimbulkan efek yang berarti. Dan 120 pilot Rammkommando Elbe yang dikerahkan untuk melancarkan serangan kamikaze hanya tersisa 15 pilot yang hidup. Sedangkan bomber AS yang berhasil dijatuhkan hanya sekitar 13 unit. Jumlah yang sangat kecil mengingat bomber yang dikerahkan mencapai ribuan unit. Namun demikian kendati aksi kamikaze Nazi Jerman itu tidak mampu mengguncang kekuatan udara Sekutu mereka tetap dikenang dan dihargai. Luftwaffe kemudian membuat monumen khusus untuk mengenang para pilot muda yang gugur dan telah berbakti kepada negaranya hingga tetes darah terakhir


cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty LB Moerdani & Baret Merah(Sintong panjaitan-Perjalanan seorang prajurit para komando)

Post  attar Mon Mar 12, 2012 3:51 pm

Pada tahun 1985,Panglima ABRI Jendral LB Moerdani berkeinginan memberi anugrah gelar warga kehormatan baret merah kepada Yang dipertuan agung Malaysia Sultan Iskandar. Sultan Iskandar adalah warga kehormatan baret hijau tentara diraja Malaysia dan sangat bersimpati kpd Korps Baret Merah. Hal itu dapat dipahami,karena pada akhir tahun 1960-an tentara diraja Malaysia Pernah dilatih menjadi prajurit para komando, dalam beberapa gelombang di pusat pendidikan para Komando di Batujajar, Bandung.Saat itu komandan Pusdik adalah Letkol Seno Hartono. Enam bulan setelah memberikan anugrah warga kehormatan Baret Merah kpd Sultan Johor, Kopassus juga meberikan anugrah warga kehormatan Baret Merah kpd Sultan Hasanal Bolkiah.
Untuk merealisasikan pemberian anugrah warga kehormatan Baret merah kpd Yang di-pertuan agung Malaysia, Panglima ABRI memerintahkan kpd Sintong sbg Komandan Kopassus, agar pelaksanaannya di Cijantung.

Sekitar setengah jam sebelum upacara berlangsung,Jenderal LB Moerdani (LBH) didampingi oleh Sintong,KSAD Jenderal Try Sutrisno,Wakil KSAD Letjen Edi Sudrajat,Wadan Kopassus Kolonel Kuntara, menunggu di ruang kerja komandan Kopassus. ketika mereka sedang berbincang2, Sintong mengambil baret merah dari meja kerjanya,kemudian memberikannnya kpd Moerdani.

"Ini baret merah bapak yg akan bapak pakai dalam upacara nanti",kata Sintong. Moerdani menerima baret merah itu dgn wajah tidak suka.Jenderal berbintang empat segera mencoba memakainya sambil berdiri. Tetapi tiba2 baret merah itu dilempar ke meja di depan Sintong, kemudian meluncur jatuh ke lantai. Moerdani tidak mengucapkan sepatah kata pun, lalu duduk kembali.

"
Sintong kemudian mengambil baret merah itu & meletakkan di meja kerja.Suasana yg semula berlangsung ramah, spontan berubah menjadi kaku. semuanya terdiam, karena wajam Moerdani menjadi serius & angker. KSAD berupaya meredakan suasana dgn mengalihkan bahan pembicaraan, tetapi suasana tetap kaku.

ketika Moerdani berjalan keluar kamar kecil,Sintong menghampiri dia & berbicara kepadanya. Sintong sbg Komandan Kopassus merasa tersinggung. Tidak sepantasnya panglima ABRI bertindak demikian. Sintong berkata,"pak Benny tdk dpt dipisahkan dgn korps Baret Merah.Bapak dikenal sbg orang pertama Korps Baret Merah.Jadi aneh klo bapak tdk berkenan memakai baret merah." Namun, perkataan Sintong tdk dijawab.

Memang sejak tahun 1965, Moerdani sudah tidak mau lagi mengenakan baret merah. mengapa hal itu terjadi?

Pada akhir tahun 1964 di lingkungan RPKAD terjadi keresahan,krn kepemimpinan Kolonel Moeng Parhadimuljo, Komandan RPKAD, dirasakan terlalu keras. Tetapi kemampuan Moeng sbg prajurit Komando, tdk diragukan lagi. Salah sati contoh ialah ketika Moeng melakukan inspeksi ke pendidikan siswa Komando di bukit 48, Citatah bandung, Komandan ke-4 pasukan baret merah itu menunjukkan kemampuan di bidang survival. dalam latihan menangkap ular berhasil ditangkap seekor sanca. setelah dikuliti,di dlm perutnya terdapat sekitar 20 telur ular berbentuk mirip batang rokok berderet memanjang,dgn balutan lemak tebal.Moeng mengambil 5 telur ular yg diuntai dgn lemak,kemudian ia langsung menelannya mentah2 dalam sekejap. setelah itu ia mengambil untaian telurular dan menawarkan pada siswa komando dan instruktur agar melakukan hal serupa.

LB Moerdani pernah sangat kecewa ketika Moeng memutuskan bahwa anggota RPKAD yg invalid dikeluarkan dari kesatuan. Keputusan ini brdampak besar khususnya pada lettu Agus hernoto,perwira Operasi Bataliyon I RPKAD dgn Mayor Moerdani sbg komandan Bataliyon. Agus Hernoto mengalami invalid pada kedua belah kakinya dlm perjuangan Trikora utk pembebasan Irian Barat. Dalam pertempuran melawan pasukan Marinir belanda yg melakukan pembersihan di daerah pertempuran. Diketahui bahwa luka2 Agus sdh membusuk,bahkan sudah muncul belatung.Namun Pasukan Marinir Belanda masih punya rasa belas kasihan, mereka merawat Agus yg adalah musuh dlm pertempuran.

Dalam rapat staf di Mako RPKAD,Moerdani mewakili teman2nya menyatakan keresahan atas keputusan komandan RPKAD. dalam perkembangannya,pada tanggal 5 januari 1965, Moerdani memenuhi panggilan Menteri/Panglima AD Letjen TNI Achmad Yani di MBAD. moerdani dipersalahkan dan dinilai tidak tau etika dgn menyampaikan penilaian atas kebijaksanaan komandan. Dalam percakapan bahasa belanda itu,sama sekali tidak tercermin adanya keramah tamahan di kedua belah pihak. Akhirnya pada hari itu juga,Men/Panglima AD langsung memberi perintah lisan memindahkan Moerdani ke Kostrad.

Menjelang upacara pemberian anugrah Warga kehormatan Baret merah kpd Yang dipertuan agung Malaysia, Moerdani rupanya masih menyimpan sakit hati. Tokoh Korps Baret merah yg memimpin kompi RPKAD dalam penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatra, dan diterjunkan di dekat Merauke dalam perjuangan pembebasan Irian Barat itu, tetap tidak mau memakai baret merah.

Sementara Moerdani menunggu Yang dipertuan Agung Malaysia di ruang kerja sintong, terdengar suara sirine pertanda tamu sudah mendekati Mako Kopassus. Moerdani menuruni tangga lantai 2 dgn didampingi Sintong, jenderal Try Sutrisno dan beberapa perwira lainnya. Ketika membuka pintu, tiba2 Moerdani berteriak memanggil ajudan Lettu Tono, kemudian berkata, "Ton! Mana baret merah itu tadi? ambil dulu, nanti marah si Batak ini."
Mengetahui perkembangan ini Sintong segera lari ke kamar kerjanya dgn diikuti oleh Lettu Tono utk mengambil baret merah. Maka Moerdani menerima baret merah itu dan langsung memakainya. Sintong merasa lega.

seusai Upacara penghormatan Yang dipertuan agung Malaysia, Moerdan memanggil Sintong dan berkata, " saya sudah berjanji kepada diri sendiri bahwa saya tidak akan memakai baret merah lagi, setelah mereka mengusir saya dari Cijantung.Tiga jam setelah saya menerima perintah keluar dari RPKAD, saya sudah meninggalkan Cijantung."


*dikutip dari buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando oleh Hendro Subroto*


cool
attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty [The Untold Stories] Aksi TNI VS Jiran utara dan selatan

Post  attar Mon Mar 12, 2012 4:13 pm

Kisruh Panas Ambalat tahun 2005 1 tewas dari Jiran utara

Suatu hari di kawasan Ambalat. satuan pengamanan mercusuar dari TNI merasa heran. mengapa setiap hari, bendera merah putih dikibarkan selalu hilang. untuk menjawabnya, tak lain harus dilakukan misi pengintaian. maka satu regu pasukan khusus itu pun melakukan pengintaian. sejak pagi dinihari, mereka mengendap diperairan sekitar mercusuar karang unarang. hanya kepala mereka saja yg timbul sedikit untuk bernafas...

maling yang ditunggu tak kunjung datang. satu jam... 2 jam... seterusnya. hingga suatu saat, datanglah perahu karet dgn motor tempel berisi beberapa orang. perahu karet itu kemudian merapat ke mercusuar. jelas mereka bukan dari TNI atau orang Indonesia. satu orang dari perahu karet itu tampak memanjat mercusuar.... pasukan dari TNI menahan nafas... sasaran terbidik... DOR...DOR...DOR... si maling itu tertembak dan terjatuh ke laut. sementara kawan-kawannya langsung kabur.

sumber: ada dehhh..bahaya kalo di kasi tau. Cool


TLDM Malaysia..Senjata Makan Tuan

ini laporan langsung saya dari kalimantan melalui system wireless. beberapa hari yang lalu saya tengah berada di perbatasan darat (rawa) antara indonesia dan malaysia utk patroli. Rupanya TLDM juga melakukan latihan untuk PASKAL -nya (dulu anak didik KOPASKA) di sini. Tak bisa saya sebutkan daerahnya. Karena bisa jadi isu besar. Kami menemukan beberapa butir peluru , dan granat aktif. Saya patroli bersama unsur TON TAI PUR KOSTRAD dari YON 328 KOSTRAD. kami berkesimpulan bahwa malaysia punya juga rencana perang berlarut karena melibatkan special force - nya.

Tenang saja.......kami sudah ada data tentang Special Force dari tentara Diraja Malaysia yang berasal dari AD dan AL. Semua taktik gerilya mereka sudah kami ketahui. bukan mustahil karena TNI yang melatih mereka dulunya. Doakan juga agar di meja perundingan NKRI menang......kami TNi hanya bisa berdoa dan berusaha dengan cara kami bagaimana caranya agar NKRI tetap mempunyai wibawa di mata dunia. Harga diri bangsa ini sudah terkoyak dengan ulah negara "kecil" yang kurang ajar!

Saya sangat senang masyarakat mendoa'kan kami ...TNI disini. TNI siap mati untuk kedaulatan negeri ini. Asal ambalat tetap jadi wilayah NKRI.....kami siap mempertaruhkan nyawa kami.

NOTE: Dalam cerita ini satu orang prajurit TLDM tewas karena nginjak ranjau darat yang mereka pasang sendiri yang sebelumnya mereka tanam untuk menjebak Prajurit TNI... lol! lol!

BAGIMU NEGERI JIWA RAGA KAMI............MERDEKA!!!!!!
Tim RAIDER dan Peleton Intai Pertempuran KOSTRAD 328
daerah operasi "XXXX..." maret 2005


..sekiaan.... hore hore hore


..kaaborr..... travel travel






attar
attar
Assisten
Assisten

Jumlah posting : 45
Join date : 23.02.12

Kembali Ke Atas Go down

ALL ABOUT MILITER...  Empty Re: ALL ABOUT MILITER...

Post  Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 1 dari 2 1, 2  Next

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik